Ekonomi

Rupiah Menguat Rp13.958 per dolar AS

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.958 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (26/12/2019) sore. Posisi ini menguat 21 poin atau 0,15 persen dari Rp13.979 per dolar AS pada Senin (23/12/2019).

Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp13.982 per dolar AS atau melemah dari kemarin di Rp14.978 per dolar AS.

Rupiah menguat bersama sejumlah mata uang Asia, seperti ringgit Malaysia yang menguat 0,06 persen dan peso Filipina 0,04 persen. Lalu, dolar Hong Kong menguat 0,04 persen, dolar Singapura 0,03 persen, dan rupee India 0,02 persen.

Sedangkan beberapa mata uang lain justru terperosok ke zona merah. Yen Jepang melemah 0,16 persen, yuan China minus 0,15 persen, won Korea Selatan minus 0,02 persen, dan baht Thailand minus 0,02 persen.

Begitu pula dengan mayoritas mata uang negara maju yang berhasil bersandar di zona hijau. Hanya franc Swiss yang melemah 0,02 persen.

Poundsterling Inggris menguat 0,23 persen, dolar Australia 0,17 persen, rubel Rusia 0,08 persen, dolar Kanada 0,06 persen, dan euro Eropa 0,02 persen.

Analis sekaligus Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, rupiah berhasil menguat berkat beberapa sentimen dari luar negeri yang menekan dolar AS. Pertama, kelanjutan negosiasi antara Amerika Serikat dan China.

"Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa ia dan Presiden China Xi Jinping akan mengadakan upacara untuk menandatangani kesepakatan perdagangan yang baru-baru ini dicapai," ucapnya, Kamis (26/12/2019).

Kedua, minim penguatan bagi dolar AS akibat transaksi terbatas di pasar keuangan selama libur Natal kemarin. Pasalnya, beberapa pusat keuangan pun masih tutup usai libur tersebut.

Ketiga, bank sentral AS, The Federal Reserve kembali memberi sinyal penurunan tingkat suku bunga acuan pada tahun depan. Keempat, pasar kembali mendapat ketidakpastian Inggris keluar dari Uni Eropa.

Sementara dari internal, pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang cenderung kondusif jelang akhir tahun. "Libur Natal masih mengisyaratkan bahwa pelaku pasar masih enggan untuk masuk pasar sehingga fluktuasi mata uang Garuda tidak terlalu besar jaraknya," katanya.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp13.490 per dolar AS sampai Rp13.990 per dolar AS pada Jumat (27/12/2019). (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar