Ekonomi

Sinyal Damai AS-China Kerek Rupiah ke Rp13.997 per Dolar AS

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di Rp13.996 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (17/12/2019) sore. Posisi tersebut menguat sebesar 0,10 persen dibandingkan nilai pada penutupan perdagangan pada Senin (16/12/2019).

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.018 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi Senin (16/12/2019), yakni Rp14.004 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.997 per dolar AS hingga Rp14.013 per dolar AS.

Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, lira Turki melemah 0,28 persen, yuan China 0,09 persen, dolar Singapura 0,12 persen, diikuti ringgit Malaysia yang melemah tipis 0,01 persen.

Selanjutnya, baht Thailand juga terpantau melemah 0,09 persen, dan yen Jepang 0,05 persen. Sementara itu, penguatan terjadi pada won Korea sebesar 0,52 persen, dolar Hong Kong sebesar 0,02 persen, dan dolar Taiwan sebesar 0,21 persen, serta peso Filipina yang menguat 0,05 persen terhadap dolar AS.

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar terpantau melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 1,08 persen, dan euro melemah dengan nilai 0,09 persen, serta dolar Kanada sebesar 0,18 persen diikuti dolar Australia yang melemah sebesar 0,52 persen.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai penguatan rupiah disebabkan oleh sentimen positif dari keyakinan pasar bahwa kesepakatan dagang antara AS dan China akan terjadi.

"Sentimen yang mendominasi pasar masih soal hubungan AS-China, dengan adanya perkembangan positif," kata Ibrahim, Selasa (17/12/2019).

Sebelumnya Ibrahim mengatakan bahwa AS mengklaim naskah kesepakatan damai dagang AS-China akan segera rampung, dan hanya tinggal menunggu pemeriksaan yang sifatnya rutin.

Tak hanya itu, Ibrahim menyebut Penasihat Ekonomi Gedung Putih Lawrence Kudlow juga menyebutkan bahwa kesepakatan sudah sepenuhnya tercapai.

"Pasar merespon positif atas keyakinan bahwa kesepakatan dagang antara kedua negara sudah berjalan dengan baik," ungkap Ibrahim.

Kudlow menyebutkan Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping dari China akan menandatangani perjanjian tersebut pada awal Januari. Selepas itu, AS-China pun dikabarkan akan memulai negosiasi damai dagang fase II.

Lebih lanjut, Ibrahim berpendapat mata uang garuda kemungkinan menguat tipis dilevel Rp13.980 hingga Rp14.020 per dolar AS dalam perdagangan hari Rabu (18/12/2019). (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar