Ekonomi

Inilah Strategi Sinar Mas Agro Resources Setelah Jadi Pemasok B30

B30. (Int)

JAKARTA - PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) menjadi satu dari dua emiten yang terpilih sebagai pemasok biodiesel untuk program B30 tahun depan.

Investor Relations Sinar Mas Agribusiness and Food, Pinta S. Chandra menyatakan dalam memenuhi pasokan biodiesel, Sinar Mas Agro Resources memanfaatkan kapasitas yang ada saat ini. 

"SMART siap untuk menyuplai bahan dasar biodiesel (FAME) terkait program B30 mulai 2020 sesuai dengan alokasi yang diberikan pemerintah," jelasnya, Senin (16/12/2019). 

Melansir Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 199 K/20/MEM/2019 tentang Penetapan Badan Usaha Bahan Bakar Minyak dan Bahan Usaha Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Serta Alokasi Besaran Volume untuk Pencampuran Bahan Bakar Minyak Jenis Solar Periode Januari-Desember 2020,  SMART memasok biodiesel ke beberapa Badan Usaha Bahan Bakar Minyak (BUBM). 

Rinciannya, SMART memasok biodiesel sebanyak  17.921 kiloliter (KL) ke PT Pertamina (Persero). Kemudian ke PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) sebanyak 239.651 KL. Adapun SMART juga mensupply ke PT Exxonmobil Lubricants Indonesia sebanyak 3.630 KL. 

Selain itu, emiten berkode saham SMAR di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini juga memasok biodiesel ke PT Energi Coal Prima sebanyak 91.976 KL dan sebanyak 30.000 KL ke PT Sinaralam Dutaperdana II. 

Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya Direktur SMAR Agus Purnomo menuturkan kapasitas pabrik biodiesel secara industri masih cukup untuk memenuhi kenaikan permintaan dalam negeri. 

Agus bilang saat ini produksi biodiesel hanya sebesar 6 juta ton sampai 7 juta ton per tahun dari kapasitas terpasang secara industri sebesar 12 juta ton biodiesel per tahun. 

Adapun SMART saat ini juga sudah memiliki dua kilang biodiesel yang masing-masing berkapasitas 300.000 ton per tahun. Kilang tersebut berlokasi di Marunda, Jakarta dan Tarjun, Kalimantan Selatan.

Adapun penjualan biodiesel yang berkontribusi sebesar 15 persen ke penjualan perusahaan, masih fokus dijual ke pasar dalam negeri. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar