Ekonomi

Rupiah Turun ke Rp14.094 per Dolar AS

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah melemah ke posisi Rp14.094 per dolar AS atau sebesar 0,03 persen pada perdagangan pasar spot, Rabu (20/11/2019) sore. Sebelumnya, Kurs mata uang garuda berada di posisi Rp14.090 per dolar AS pada penutupan perdagangan pada Selasa (19/11/2019).

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.097 per dolar AS yang juga melemah dibandingkan posisi Selasa (19/11/2019), yakni Rp14.091 per dolar AS.

Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, won Korea melemah 0,20 persen, ringgit Malaysia 0,19 persen, rupee India 0,18 persen, dan peso Filipina 0,17 persen. Selanjutnya, yuan China dan lora Turki sama-sama terpantau melemah dengan nilai 0,13 persen, Dolar Singapura melemah 0,07 persen.

Penguatan terjadi pada yen Jepang sebesar 0,09 persen, dan dolar Hong Kong sebesar 0,02 persen. Baht Thailand berada di posisi stagnan dan tak bergerak terhadap dolar AS.

Di negara maju, mayoritas nilai tukar melemah terhadap dolar AS. Tercatat, dolar Australia melemah 0,33 persen, poundsterling Inggris melemah 0,27 persen, dolar Kanada 0,22 persen, serta euro melemah 0,18 persen.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan rupiah disebabkan oleh sentimen kesepakatan dagang AS-China yang kembali mengalami kemunduran.

"Harapan untuk kemajuan perdagangan hancur semalam oleh peringatan lain dari Presiden AS Donald Trump, yang mengatakan bahwa ia mungkin akan menaikkan tarif lebih jauh jika pembicaraan gagal," kata Ibrahim, Rabu (20/11/2019).

Terlebih, lanjut Ibrahim, ketegangan antara kedua belah pihak meningkat lebih jauh setelah Senat AS mengeluarkan dua RUU terkait Hong Kong yang mendukung para pedemo.

Juru bicara kementerian luar negeri China menyebut keputusan itu sebagai campur tangan terang-terangan AS dalam urusan dalam negeri China, dan mengatakan AS menghadapi 'konsekuensi negatif'.

Dari sisi domestik, Ibrahim mengatakan pelaku pasar akan mengarahkan fokusnya kepada kebijakan yang akan dibuat Bank Indonesia (BI) yang akan melakukan sidang dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20-21 November.

Rencananya, Gubernur BI dan sejawat akan mengumumkan kebijakan suku bunga BI 7 Day RR pada Kamis besok (21/11/2019).

Lebih lanjut, Ibrahim berpendapat dalam transaksi Kamis (21/11/2019) besok, rupiah kemungkinan masih akan melemah di kisaran Rp14.075 hingga Rp14.130 per dolar AS. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar