Ekonomi

Uji Coba Imlementasi B30 Bisa Dilakukan Pertengahan November

Int.

JAKARTA - Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) menyatakan siap melakukan uji coba implementasi campuran biodisel 30 persen atau B30 sebelum pergantian tahun ini.

Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan mengatakan, sejatinya implementasi B30 baru akan dimulai pada Januari 2020 nanti. Namun demikian, ia bilang pihaknya siap melaksanakan uji coba implementasi B30 pada pertengahan November ini.

"Dirjen EBTKE minta secepatnya. Bahkan, kalau bisa besok sebenarnya. Hanya, kenyataan di lapangan biasanya butuh waktu," ujarnya.

Uji coba ini untuk mengetahui distribusi, transportasi, dan penyimpanan bahan bakar biodiesel B30. Bukan sekadar uji jalan (road test) atau simulasi distribusi seperti sebelum-sebelumnya. 

Bahkan, pada uji coba kali ini, bahan bakar B30 juga dapat dibeli oleh masyarakat secara umum di seluruh Indonesia. "Harga jual B30 nanti masih sama dengan harga biosolar sekarang," kata Paulus.

Lebih lanjut, jika uji coba implementasi B30 jadi dilaksanakan pertengahan bulan ini, maka kebutuhan Fatty Acid Methyl Esters (FAME) untuk bauran B30 hingga akhir tahun nanti diperkirakan sekitar 250.000 kiloliter-400.000 kiloliter.

Namun, perlu diingat bahwa kepastian uji coba tersebut akan sangat bergantung dari terbitnya Surat Keputusan Menteri ESDM mengenai penambahan alokasi FAME, serta kontrak dan purchase order (PO) dari Badan Usaha Bahan Bakar Minyak (BUBBM). Jika syarat-syarat ini terpenuhi, maka uji coba implementasi B30 secara menyeluruh dapat terlaksana segera.

Terlepas dari itu, Paulus menyebut, seluruh infrastruktur yang dibutuhkan untuk menunjang produksi dan distribusi B30 sudah siap. Termasuk infrastruktur logistik dan penyimpanan yang sempat menjadi bahan evaluasi selama penerapan B20 di tahun ini.

"Sebenarnya masalah infrastruktur ini bukan ranah Aprobi saja. Tapi bisa kami katakan bahwa kualitasnya sudah ditingkatkan dan siap menunjang kebutuhan B30 nanti," terangnya dia.

Ia menambahkan, di tahun depan nanti, tak hanya B30 saja yang sudah dipastikan bakal diterapkan, melainkan juga uji jalan untuk penerapan B40 serta B50. Hal ini dilakukan mengingat pemerintah ingin mempercepat peralihan menuju bahan bakar hijau atau greenfuel di Indonesia. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar