Harga CPO Sempat Di Titik Terendah

Laba Emiten Sawit MGRO Tertekan Hingga 41 Persen

Kelapa sawit. (Int)

MEDAN - Laba emiten perkebunan PT Mahkota Group Tbk. tertekan sebesar 41,47 persen per September 2019 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dalam laporan keuangan per September 2019, emiten berkode saham MGRO tersebut membukukan laba sebesar 29,69 miliar. Hasil tersebut menurun sebesar 41,47 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai 50,73 miliar.

Sementara itu, pendapatan yang dibukukan oleh MGRO senilai Rp1,36 triliun. Angka tersebut menurun sebesar 6,84 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018 yang mencapai Rp1,46 triliun.

Adapun sumber pendaptan terbesar Mahkota Group berasal dari minyak sawit mentah, inti sawit dan jasa tangki. Selain itu, MGRO juga memiliki sumber pendapatan dari cangkang, dan jasa manjemen.

Sementara itu, total aset yang telah dibukukan pada September 2019 sebesar Rp1,31 triliun, naik sebesar 22,42 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Aset tersebut terdiri dari liabilitas senilai Rp645,3 miliar dan ekuitas Rp674,4 miliar.

Adapun, menurunnya kinerja emiten perkebunan tersebut disebabkan harga crude palm oil (CPO) yang belum stabil. Harga minyak kelapa sawit sempat terus menurun di bawah RM 2.000 per ton. Bahkan, harga CPO sempat mencapai rekor terendah.

Mengutip Bloomberg, harga CPO kontrak pengiriman Agustus 2019 di Malaysia Derivative Exchange berada di level RM 1.963 per metrik ton. Harga ini melemah 0,15 persen dari hari sebelumnya sebesar RM 1.966 per metrik ton. Secara year to date (ytd), harga CPO sudah anjlok 10,5 persen. Kenaikan tertinggi harga CPO terjadi pada Agustus di level RM 2.259 per metrik per ton pada 30 Agustus 2019. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar