Ekonomi

Proyeksi Harga CPO 2020 Jadi Diskusi di IPOC

Kelapa sawit. (Int)

JAKARTA - Sejumlah pakar dan analis komoditas akan menjelaskan fluktuasi harga minyak sawit sepanjang tahun ini. Selain itu, mereka juga akan menganalisis dan memprediksi bagaimana outlook harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di pasar dunia tahun depan.

Analisis dan outlook harga minyak sawit tersebut akan disampaikan para pakar dalam konferensi internasional minyak sawit IPOC (Indonesian Palm Oil Conference) 2019 and 2020 Price Outlook di Nusa Dua, Bali, pada 31 Oktober-1 November 2019 mendatang.

Konferensi sawit terbesar dunia tersebut merupakan annual event yang diselenggarakan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki). Konferensi ini menjadi ajang berkumpulnya para pelaku usaha dalam mata rantai industri sawit di seluruh dunia.

"Sejak tahun 2018 sampai kuartal ketiga 2019, harga CPO (crude palm oil) relatif rendah. Namun, pada akhir tahun ini dan tahun depan diperkirakan harga sawit akan berbalik arah. Benarkah demikian? Kita akan mendengarkan analisis dan forecast dari para ahli yang akan menjadi pembicara dalam konferensi ini," kata Ketua Panitia IPOC 2019 Mona Surya di Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Beberapa para pakar yang akan menjadi pembicara dalam konferensi sawit selama dua hari itu antara lain Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, Prof Pietro Paganini (John Cabot University Roma), dan Dr Otto Hospes (Wageningen University) yang akan berbicara pada hari pertama. Sementara di hari kedua, para pakar akan membahas price outlook tahun 2020. Yang akan menjadi pembicara antara lain : James Fry (LMC International UK), Dorab Mistry (Godrej International Ltd), dan Thomas Mielke (ISTA Mielke GmbH/ Oil World).

Konferensi tahun ini akan mengusung tema "Palm Oil Industry : Managing Market, Enhancing Competitiveness”. Tema tersebut diangkat secara khusus untuk membahas lebih komprehesif mengenai permasalahan yang dihadapi dan bagaimana industri sawit bersikap untuk bertahan menjadi komoditas yang berdaya saing dengan komoditas lain di pasar global. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar