Ekonomi

Permintaan KPR Diperkirakan Suram Sampai Akhir Tahun

Ilustrasi perumahan. (Int)

JAKARTA - Kredit konsumsi perbankan, terutama Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB), diperkirakan bakal melambat hingga akhir tahun ini.

Proyeksi ini seiring dengan survei Bank Indonesia yang menunjukkan pertumbuhan kredit secara industri pada kuartal IV/2019 akan berada di level 9,7 persen yoy.

Padahal, sebelumnya Bank Sentral mencatat para responden masih percaya diri, dengan memperkirakan kredit dapat tumbuh dua digit pada kuartal III/2019, atau 11,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Perolehan kredit konsumsi per Agustus tumbuh paling landai dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya tahun ini, yakni hanya 7 persen yoy menjadi Rp1,576 triliun.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan bahwa perubahan pola belanja masyarakat menjadi indikasi turunnya daya beli masyarakat. Imbasnya, tidak hanya sektor perdagangan yang menurun, tetapi juga penjualan emiten hingga kredit konsumsi perbankan.

“Dalam hal kredit konsumsi perbankan juga masih dipengaruhi dengan dua produk utama yakni rumah pada KPR yang harganya semakin mahal, dan mobil pada KKB yang memang penjualannya sedang turun,” katanya.

Untuk itu, menurut Lana, sebaiknya regulator mulai memiliki data transaksi daring yang baik melalui beragam platform, termasuk dari media sosial. 

“Data logistik harus bisa diperoleh dengan akurat. Kalau pengiriman barang setiap kuartal bisa meningkat 35 persen saja artinya ada kegiatan transaksi yang bertumbuh di sana,” ujarnya. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar