Ekonomi

MGRO Optimistis Kinerja Bisnisnya Membaik di Kuartal Ketiga

Kelapa sawit. (Int)

JAKARTA - PT Mahkota Group Tbk (MGRO) tengah menggenjot kinerja bisnisnya sampai akhir tahun ini di tengah banyak tantangan yang dihadapi. Dimana pada paruh pertama 2019, pendapatan perseroan masih mengalami penurunan.

Akhir-akhir ini sebenarnya harga Crude Palm Oil (CPO) mulai mengalami kenaikan. Sekretaris PT Mahkota Group Tbk (MGRO), Elvi mengakui bahwa mulai terjadi tren kenaikan harga CPO pada akhir September hingga minggu kedua Oktober ini.

Penguatan dikarenakan adanya penguatan permintaan pada pasar China dan India serta peningkatan konsumsi biodiesel, sedangkan pasokan stok menipis terjadi karena perlambatan produksi. Namun demikian, menurut penilaian perusahaan berdasarkan pandangan dari beberapa analis menyebutkan bahwa harga CPO masih beresiko terkoreksi.

Sedangkan terkait capaian kinerja bisnis sampai kuartal-III tahun ini, perusahaan mengaku dari segi operasional masih lebih baik dibandingkan tahun lalu. 

"Namun dengan harga CPO dan Palm Kernel (di awal) tahun ini yang lebih rendah dibanding dengan tahun lalu, cukup berimbas pada beberapa indikator keuangan perusahaan," ungkap Elvi, Senin (14/10/2019).

Adapun untuk target angka pertumbuhan tahun ini yang cukup besar, untuk revenue sekitar Rp5 triliun dimana capaian tahun lalu hanya Rp2 triliun. Elvi bilang perusahaan sampai saat ini tetap optimistis dengan rencana bisnis yang telah dibuat sebelumnya dan berusaha keras untuk pencapaiannya.

Yang bakal jadi pendorong penjualan perusahaan salah satunya pengakuisisian pabrik kelapa sawit di Sumatera Selatan dan realisasi pembangunan pabrik refinery di Riau. Diharapkan keberadaan unit produksi baru tersebut bakal mengerek produksi CPO perusahaan dan berimbas positif bagi penjualan MGRO.

Sekadar informasi, laporan keuangan perusahaan pada semester-I 2019 penjualan bersih tercatat senilai Rp817,35 miliar atau turun 2,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun kemarin Rp836,59 miliar. Namun beban pokok penjualan dapat ditekan hingga 5,1 persen year on year (yoy) menjadi Rp742,77 miliar sampai akhir Juni 2019 ini.

Alhasil laba kotor MGRO terkerek naik 38,6 persen dari Rp53,8 miliar di semester-I 2018 menjadi Rp74,58 miliar di semester-I 2019. Pos beban administrasi, keuangan dan lainnya menggerus keuntungan perseroan dan menyisakan rugi bersih senilai Rp397 juta sampai akhir Juni 2019.

Rugi bersih tersebut menyusut dibandingkan jumlah rugi bersih di semester-II 2018 yang tercatat senilai Rp18,12 miliar. Persoalan fluktuasi harga Crude Palm Oil (CPO) sepanjang semester-I memang menjadi tantangan perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar