KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan pemerintahannya akan memantau situasi perdagangan dengan India. Pasalnya India tengah mempertimbangkan pembatasan perdagangan dengan negara Asia Tenggara ini atas kritiknya terhadap tindakan pemerintahan Modi di Kashmir.
Sejumlah sumber dari kalangan pemerintah maupun pelaku industri mengatakan bahwa New Delhi sedang mencari cara untuk membatasi impor minyak sawit alias CPO dan barang-barang lainnya dari Malaysia.
Hal ini sebagai balasan atas pidato Mahathir di PBB pada bulan September lalu ketika ia mengatakan India telah menyerbu dan menduduki kawasan Jammu dan Kashmir.
Mahathir mengatakan pada hari Minggu (13/10/2019) bahwa pemerintahnya akan mempelajari dampak dari tindakan yang diambil oleh India. Hal itu seperti dikutip dari media pemerintah, Bernama.
“Mereka juga mengekspor barang ke Malaysia. Ini bukan hanya perdagangan satu arah, ini adalah perdagangan dua arah,” kata Mahathir seperti dikutip dalam laporan tersebut.
India adalah importir minyak nabati terbesar di dunia, dan pembeli terbesar CPO dari Malaysia. Negara ini membeli 3,9 juta ton minyak sawit Malaysia dalam sembilan bulan pertama 2019, menurut data yang dikumpulkan oleh Dewan Minyak Sawit Malaysia.
Di sisi lain, impor utama Malaysia dari India di antaranya seperti produk minyak bumi, daging dan hewan hidup, logam, bahan kimia dan produk kimia. (*)