Lingkungan

GAPKI Riau Kembali Serahkan Bantuan ke Pelalawan

PEKANBARU – Setelah sebelum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Riau menyerahkan bantuan kepada petugas pemadam kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Pekanbaru. Pada, Selasa (14/9) Gapki Riau Kembali menyalurkan bantuan kepada petugas Karhutla di Kabupaten Pelalawan.

Penyerahan bantuan logistik untuk petugas pemadaman Karhutla di Pelalawan dilakukan di tiga titik, yakni Posko Karhutla BPBD Pelalawan yang langsung diterima Kepala Pelaksana BPBD Pelalawan, Hadi Penandio.
Dan dua titik lainya langsung di lokasi kebakatan, tepatnya di Jalan Koridor RAPP Km 10 Desa Ratau Baru, Kecamatan Pangkalan Kerinci, yang diterima Danramil Pangkalan Kerinci dan Kapolsek Pangkalan Kerinci.
Turut hadir dalam penyerahan bantuan Karhutla itu,  Dewan Pembina Gapki Riau, R Wisnu O Suharto, Dewan Pembina Gapki Hinsatopa Simatupang, Wakil Ketua Gapki Riau Ketut Sukarwa, Delveri, serta wakil sekretaris Gapki Firmansyah. Hadir juga kompartemen organisasi dan umum, Kamal Abu Bakar, Asan dan kompartemen Agro Industri, Chandra Irwanto.

Kepala Pelaksana BPBD Pelalawan, Hadi Penandio mengatakan, pihaknya sangat berterimakasih dengan adanya bantuan logistik dari Gapki Riau ini. Apalagi saat ini petugas Karhutla memang sangat membutuhkan logistik untuk petugas Karhutla ini.

"Terus terang kami sangat bahagia atas perhatian semua pihak menanggapi masalah karhutla ini, Apalagi saat ini banyak tim yang sudah diturunkan dalam memadamkan api ini. Dengan adanya bantuan Gapki ini harapan kita bisa meringankan kawan kawan yang sedang berjibaku memadamkan lahan yang saat ini proses pemadaman dan pendinginan", jelasnya.

Disamping itu kata Hadi, Pelalawan memang saat ini masih terdapat lokasi kebakaran yang harus ditangani dengan serius dan semua pihak sudah dikerahkan baik itu masyarakat, TNI Polri dan relawan lainnya. "Semoga dengan adanya bantuan Gapki ini tim kita bisa bekerja dengan maksimal dan logistik ini bisa meringankan mereka dalam bekerja," harapnya.

Ditempat yang sama Fimansyah mewakili Gapki mengatakan, apa yang dilakukan Gapki Riau kali ini tidak lain karena alasan kemanusian karena bencana asap dan tidak ada motif lain. "Kami turut prihatin dengan kondisi saat ini, karena itu kami dari Gapki Riau mencoba membantu dengan menyalurkan bantuan yang saat ini dirasakan sangat perlu oleh petugas karhutla yang sudah berjibaku," ungkapnya sembari mengatakan di Pelalawan ini akan di serahkan 4 titik dengan masing-masing paket bantuan untuk 50 orang dengan dana mencapai Rp10 juta per paketnya.

Sedangkan Danramil Pangkalan Kerinci, Kharidon S usai menerima bantuan  dari Gapki Riau mengaku sangat berterimkasih. Apalagi logistic yang diberikan Gapki Riau ini memang sangat diperlukan di lapangan.
Menurutnya, lokasi pemadaman api yang dilakukan TNI di Jalan Koridor RAPP Km 10 Desa Ratau Baru, pihaknya mengerahkan 110 orang anggota TNI. Terdiri dari Kapleri 10 orang, Arhanud 40 orang, Batalion Infantri Payakumbuh, Sumatra Barat 50 orang dan Koramil Pangkalan Kerinci 10 orang.

‘’Ini sudah masuk hari ke 11 berada di lokasi kebakaran dan saat ini api memang sudah tidak ada lagi dan masih dalam proses pendinginan. Namun yang kami sayangkan selama pemadaman yang kami lakukan di lokasi, lahan yang terbakar ini adalah lahan gambut yang umumnya sudah ditanami sawit, tapi pemiliknya tidak peduli,’’ ujarnya.

Disebutkannya, selama 11 hari berada di lapangan banyak sekali kendala yang dialami petugas TNI, mulai dari kondisi cuaca panas, angin kencang dan cuaca berubah-rubah dan terbatasnya sumber air.

"’Tapi dengan kerbatasan itu  kami tetap bisa  mengatasinya dan saat ini sudah tahap pendinginan. Dan kondisi lahan gambut yang terbakar ini dengan kedalaman 1 meter,’’ ujarnya.

Ia menyebutkan, luas lahan yang terbakar di sana cukup luas dan kalau diperkirakan mencapai puluhan hectare dan umumnya lahannya gambut dan sulit dipadamkan apinya. Dan lahan yang terbakar ini sudah ditanami kelapa sawit dan tentu ini sangat disayangkan, karena pemiliknya tidak pedulu dan tidak mau melihat lahan mereka yang terbakar.
‘’Kalau penindakan ada di wilayah polisi dan kami hanya membantu memadamkan api. Tapi anehnya pemiliknya masalh tidak mau tau dengan kebun mereka yang terbakar. Karena selama 11 hari berada di lokasi kebakaran tidak ada satupun pemilik yang datang membantu,’’ ujarnya.(lin)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar