Gulat ME Manurung: Pemerintah Harus Mempercepat B50 dan B100

Sabtu, 16 Maret 2019

Gulat Medali Emas Manurung Ketua Apkasindo Riau

PEKANBARU-Keputusan Komisi Eropa yang memutuskan tidak menerima biodiesel yang dihasilkan dari sawit, diakui Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia, (Apkasindo) Gulat Medali Emas Manurung, akan menimbulkan dampak terhadap pergerakan TBS kelapa sawit yang ada. 

Menyikapi hal ini, dikatakan Gulat, Apkasindo akan merapatkan barisan bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) serta organisasi lainnya. 

"Menyikapi persoalan ini semua harus saling bahu membahu dengan pemerintah. Ini memang pekerjaan yang tak mudah. Namun, jika bekerjasama semua sub sektor perkelapa-sawitan, pasti 'tendangannya' akan sangat sangat kuat, " ujarnya kepada SawitPlus.co, Sabtu, 16 Maret 2019.

Dikatakan Gulat, persoalan yang terjadi saat ini bukan masalah lingkungan atau isu deforestasi, seperti yang diisukan oleh Uni Eropa. "Ini murni politik perdagangan Eropa yang kalah saing dengan sawit. Sebab, tidak satupun hasil penelitian yang mengatakan sawit merusak ekosistem. Justru tanaman biji-bijian penghasil minyak nabati yang lebih beresiko terhadap lingkungan," ulasnya. 

Mencermati ini, Apkasindo berharap Pemerintah mempercepat penggunaan B50 sampai dengan B100. Ini solusi konkrit supaya penggunaan CPO dalam negeri meningkat dan ketergantungan terhadap eksport berkurang signifikan

"Lihat saja nanti, hukum ekonomi berlaku jika serapan dalam negeri akan CPO meningkat," ujarnya. (rdh)