PEKANBARU - Industri sawit tidak sepi dengan masalah yang dihadapi baik internal maupun eksternal. Misalnya hama yang dapat merusak tanaman sawit. Misalnya hama Ganoderma dan ulat kantong bisa membuat kerugian di sektor ini mencapai miliaran rupiah dalam satu tahun.
Menghadapi hal itu Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Riau menaja seminar bertajuk Pengendalian Ganoderma, Ulat Kantong dan Pemanfaatan Drone di Perkebunan Sawit. Seminar diikuti oleh para anggota GAPKI dan juga anggota asosiasi sawit lainnya seperti ketua DPP APKASINDO, ASPEKPIR dan DPW APKASINDO Riau.
“Lewat seminar yang kita taja ini dengan mengundang narasumber yang kompeten dibidangnya masing-masing kita harapkan ilmunya dapat kita terapkan untuk mengatasi problem dilapangan sehari-hari,” ujar Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Riau, Lichwan Hartono. Hal itu diungkapkannya saat membuka Seminar sekaligus Halalbihalal GAPKI Riau di Hotel Aryaduta, Jumat (26/4).
Menurut Lichwan Hartono seminar ini sengaja mengundang narasumber yang telah melakukan hal-hal untuk mengatasi problem dilapangan dan berhasil. “Jadi nanti sesi presentasinya jangan terlalu lama tetapi yang dipanjangkan itu sesi tanya-jawabnya karena peserta ini rata-rata para pengusaha dan petani sawit yang sudah mengetahui problem dilapangan,” ujarnya.
Tampil sebagai narasumber pada kesempatan itu pertama adalah Presiden Direktur PT Mitra Sukses Agrindo Ir Heri DB MM CPNC CBC yang membawakan tema Pengendalain Ganoderma di kebun sawit. Kedua, Manager Riset PT First Resources) Haryanto SP dengan tema mengatasi Ulat Kantong di kebun sawit. Ketiga, profesional di PT Rizki Agro Solusi Indonesia) Arya Wijaya Kesuma mengangkat tema pemanfaat drone di industri sawit.
Dalam presentasinya Ir Heri DB mengatakan bahwa Ganoderma atau semacam jamur yang tumbuh dan menyelimuti buah sawit bila tak diantisipasi sejak awal bisa menyebabkan sawit mengering dan mati. “Kalau ada 10 batang saja yang mati per hektar dalam kawasan industri sawit yang bisanya puluhan hinngga ratusan hektar maka kerugian bisa mencapai miliaran rupiah dalam setahun,” ujarnya.
Lalu ia memberi kiat-kita mengendalikan pertumbuhan Ganoderma di lahan sawit. Dua narasumber lainnya juga tampil dengan berbagi pengalaman. Sesi diskusi berlangsung antusias karena begitu banyak pertanyaan yang diajukan peserta dalam mencari solusi di kebun sawit. Acara diakhiri dengan Halalbihalal dan saling bermaaf-maafan seluruh peserta.(Lin)