Ekonomi

Bank Mulai Hati-hati Salurkan Kredit Sektor Perkebunan

Ilustrasi perkebunan kelapa sawit. (Int)

JAKARTA - Beberapa perbankan tengah berhati-hati dalam menyalurkan kredit ke sektor perkebunan saat ini. Penyebabnya, tantangan sektor tersebut tengah berat di saat fluktuasi harga komoditas masih terjadi.

Baru-baru ini, bank asing yakni Citigroup batal memberikan pinjaman sebesar US$ 140 juta ke unit bisnis sawit milik Grup Salim. Hanya saja, pembatalan itu disebut bukan lantaran faktor harga komoditas, melainkan karena perusahaan itu sudah tidak menjadi anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) saja.

PT BRI Agro Tbk adalah salah satu bank yang mulai meningkatkan kehati-hatian dalam menyalurkan kredit baru ke perkebunan. 

"Sektor perkebunan menghadapi tantangan fluktuasi harga komoditas. Untuk itu, kami akan lebih hati-hati dalam salurkan kredit dengan memperhatikan kapasitas calon debitur, jenis komoditi dan pemilihan sektor on/off farm nya," jelas Direktur Utama BRI Agro, Agus Noorsanto.

Meski begitu, penyaluran kredit BRI Agro ke sektor agribisnis itu masih tumbuh. Per Juli 2019, tercatat sebesar Rp10,1 triliun atau tumbuh 19,6 persen secara year on year (yoy). Sektor ini menyumbang porsi 58 persen terhadap total kredit perseroan. Hingga akhir tahun, pertumbuhannya ditargetkan bisa mencapai 20 persen. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar