Regulasi

25.000 Taksi Blue Bird Akan Dipasang Sensor IoT Telkomsel

Armada taksi Blue Bird. (Int)

JAKARTA - PT Telekomunikasi Selular berkolaborasi dengan PT Blue Bird tbk., perusahaan transportasi lokal, dalam pemanfaatan perangkat Internet of Things (IoT) pada 25.000 armada milik Blue Bird. 

Dalam kolaborasinya dengan Blue Bird, Telkomsel menghadirkan IoT Control Center, yang dapat melacak kendaraan serta kondisinya sehingga visibilitas dan keamanan aset perusahaan terjaga.

Sensor terhubung langsung dengan kendaraan sehingga mampu membaca data-data vital dari kondisi kendaraan dan mengirimkannya langsung ke sistem aplikasi Blue Bird. 

Tidak hanya itu, IoT Control Center juga memperkuat ekosistem IoT secara menyeluruh melalui berbagai perangkat yang saling terkoneksi di dalam jaringan Blue Bird.

Salah satunya adalah IoT Blue Bird yang akan menjadi solusi pengganti Fleety, sebagai perangkat penghitung argo serta penerima pesanan berbasis jaringan 2G yang selama ini dipakai di armada Bluebird. Perangkat IoT Blue Bird akan didukung oleh jaringan 4G LTE Telkomsel, sebagai perangkat komputer multi-fungsi yang terpasang di semua tipe armada Bluebird lengkap dengan fitur seperti argo meter untuk taksi, pengiriman order penumpang, pelacakan posisi (GPS), komunikasi dengan penumpang dan operator pusat, termasuk pembayaran. 

Keduanya menargetkan hingga akhir 2019, sebanyak 10.000 unit armada akan terpasang perangkat IoT. Kemudian, pada kuartal II/2020 jumlah Armada yang terpasang sensor IoT ditargetkan mencapai 25.000 armada taksi, atau bertambah 15.000 dibandingkan dengan akhir 2019. 

Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini mengatakan bahwa Implementasi IoT Telkomsel ke dalam ekosistem digital Bluebird merupakan perwujudan komitmen perseroan dalam mendukung visi Making Indonesia 4.0 dari pemerintah.

"Suatu kebanggaan bagi Telkomsel dapat menghadirkan solusi inovatif berbasis Internet of Things di industri transportasi Bluebird," kata Emma, Senin (26/8/2019). 

Sementara itu, Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Noni Purnomo meyakini bahwa kolaborasi keduanya tidak hanya menghasilkan efisiensi di dalam operasional Blue Bird, namun juga berdampak positif bagi industri transportasi di Indonesia melalui peningkatan kualitas layanan penumpang, pengemudi dan juga kendaraan.

“Dengan berbagai manfaat yang dihadirkan, Blue Bird berharap IoT Blue Bird yang didukung oleh layanan Telkomsel ini dapat menjadi solusi yang membantu Bluebird mengakselerasikan produktivitas dan kinerja sehingga mampu memberikan nilai tambah dalam melayani pelanggan," kata Noni.

Tidak hanya mentransformasi operasional taksi Blue Bird menjadi berbasis IoT, Telkomsel turut menyediakan akses khusus yaitu UMB (USSD Menu Browser) khusus bagi pengemudi taksi Bluebird untuk melakukan top-up paket data dari Telkomsel. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar