Ekonomi

Indonesia Ajak Jepang Kembangkan Green Energy Berbasis Sawit

Kelapa sawit. (Int)

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengajak Jepang untuk bersama-sama mengembangkan green energy (energi hijau) yang berkelanjutan. Utamanya, energi hijau berbasis produk turunan sawit.

Pernyataan itu disampaikan Jonan kepada Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Hiroshige Seko, dalam lawatannya ke ibukota Negeri Sakura itu, Tokyo.

Melansir laman resmi Kementerian ESDM, Sabtu (24/8/2019), Jonan berkata, "Kita minta Jepang mendukung adanya standar yang digunakan oleh industri kelapa sawit kita, Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), tidak menggunakan semata-mata standar lain, seperti Roundtable Suistanable Palm Oil (RSPO)."

Mantan Menteri Perindustrian itu pun mengungkapkan, pada dasarnya Jepang menyepakati usulan tersebut dengan membentuk tim bersama yang akan melakukan studi teknis secara lebih lanjut.

"Jadi, respons pihak Jepang sepakat, mereka akan melakukan studi secara teknis bersama tim Indonesia," bebernya.

Pada kunjungan kerja tersebut, Jonan turut didampingi oleh Dubes Indonesia Arifin Tasrif, Komisioner Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Laode Ida, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi FX Sutijastoto, Kepala Badan Pengelola Dana Perkebunan KelapaSawit (BPDPKS) Dono Boestami, dan Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel MP Tumanggor.

Dono Boestami menyampaikan bahwa Jepang memang sudah semestinya menggunakan ISPO karena mandatori itu wajib bagi pengusaha-pengusaha sawit Indonesia. "Sementara RSPO itu lebih voluntary, sukarela sifatnya," tuturnya.

Melengkapi pernyataan Dono, Laode Ida menegaskan, di Indonesia pengelolaan perkebunan kelapa sawit tidak boleh melanggar prinsip lingkungan. Pelanggarnya akan dikenai sanksi keras.

"Indonesia tidak lagi menolerasi pengembangan perkebunan kelapa sawit yang tidak memperhatikan lingkungan," kata Komisioner ORI yang mengawasi urusan perkelapasawitan tersebut.

Merespons ajakan Indonesia, Menteri METI Seko menyatakan, ia akan meneruskan usulan tersebut kepada tim teknis METI yang akan melakukan verifikasi lebih lanjut.

"Semua masukan ini sangat berarti bagi kami. Selanjutnya tim teknis METI akan berkunjung ke Indonesia untuk melihat secara langsung pengelolaan sawit di Indonesia," tegas Seko. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar