Ekonomi

Didorong Produk Oleokimia, Pendapatan Bakrie Sumatra Plantations (UNSP) Naik

Kelapa sawit. (Int)

JAKARTA - PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP) baru saja memulai produksi oleokimia di awal tahun ini. Berkat produk turunan sawit tersebut, topline perseroan naik dengan signifikan.

Produksi oleokimia dioperasikan oleh pabrik Domba Mas yang telah diakuisisi UNSP lewat anak usahanya yaitu PT Nibung Arthamulia. Andi Setianto, Direktur UNSP bilang bahwa pinjaman sebesar Rp623,35 miliar yang diperoleh Nibung langsung digunakan sebagai biaya modal operasi pabrik oleokimia Domba Mas tersebut.

"Hasilnya positif dengan kontribusi yang baik di oleokimia," ujarnya ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham perseroan, Jumat (23/8/2019). 

Terbukti sampai semester-I 2019 segmen bisnis oleokimi menyumbang 33 persen dari revenue saat itu atau senilai Rp310,47 miliar.

Saat ini pabrikan oleokimia UNSP baru memproduksi jenis acid-1 dengan kapasitas produksi 300 ton per hari atau 9.000 ton per bulan. Produk oleokimia tersebut telah mendapatkan pelanggan yakni Procter & Gamble (P&G) International sebuah perusahaan consumer goods.

Penjualan ke P&G menyumbang 17,52 persen dari revenue di semester I-2019 atau senilai Rp160,54 miliar. Adapun pendapatan bersih perseroan tercatat sebesar Rp916,3 miliar di semester I-2019 atau naik 45 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp630,69 miliar.

Beban pokok penjualan UNSP juga terkerek naik 92 persen year on year (yoy) menjadi Rp887,63 miliar di paruh pertama tahun ini. Alhasil laba kotor perseroan merosot 83 persen dari Rp168,95 miliar di semester-I 2018 menjadi Rp28,66 miliar di semester I-2019.

Pos beban lainnya terus menggerus perolehan bottomline perusahaan. Namun UNSP mendapatkan keuntungan dari selisih kurs Rp264,35 miliar di paruh pertama ini, dimana pada periode yang sama tahun lalu perusahaan mencetakkan rugi selisih kurs hingga Rp642,67 miliar.

Sehingga bottomline dapat terkatrol meskipun masih negatif. Sepanjang enam bulan pertama tahun 2019 ini rugi bersih tercatat Rp45,81 miliar dimana pada periode sama tahun lalu rugi mencapai Rp611,67 miliar.

Segmen kelapa sawit dan turunannya masih mendominasi penjualan sebanyak 81 persen dari total revenue di semester I-2019. Lini bisnis ini dapat tumbuh 69 persen year on year (yoy) di paruh pertama tahun ini menjadi Rp746,95 miliar. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar