INHU-  Ratusan karyawan dan staf perkebunan kelapa sawit PT Sinar Reksa Kencana (SRK) di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) berencana mogok kerja secara massal. Ini lantaran managemen perusahaan tersebut membiarkan mereka pasca take over kebun PT SRK kepada PT Mentari Group sejak beberapa bulan lalu.

Manager kebun PT SRK Samsuardi kepada media Sawitplus, Kamis (25/7) mengatakan, dia beserta staf dan ratusan karyawan akan mogok kerja mulai Jumat (26/7). Aksi ini sebagai bentuk protes kepada direktur PT SRK agar menunaikan kewajibannya kepada seluruh karyawan.

"Sejak take over ke PT Mentari Group, managemen PT SRK membiarkan karyawannya. Status karyawan sekarang tidak jelas, dikerjakan atau dipecat juga belum tau. Jika tidak dipekerjakan lagi di PT Mentari, seharusnya PT SRK menyelesaikan hak hak karyawan," kata Samsuardi.

Selain aksi mogok kerja, para karyawan juga melaporkan Direktur PT SRK ke Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Inhu, dengan nomor 004/STAFF – KCE/VII/2019 yang ditandatangani langsung Estate Manager PT SRK Samsuardi.

Dalam laporan itu, karyawan menuntut hak dan kewajiban serta status tenaga kerja sebagai mana diatur dalam UU Ketenagakerjaan RI nomor 13 tahun 2003 pasal 163.

"Mogok kerja dilakukan berkaitan dengan peralihan saham dan legalitas perusahaan dari PT SRK kepada PT Mentari, dan selama ini status kami di dalam tidak jelas," terangnya Samsuardi.

Direktur PT SRK Hariyonon dikonfirmasi menjelaskan bahwa permasalahan ini sedang dirapatkan dengan pemegang saham dan direktur yang lain.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Pemkab Indragiri Hulu (Inhu) Endang Muliyanto, membenarkan rencana aksi mogok kerja para staf kebun PT SRK akan berlangsung di area kebun PT SRK – KCE.

“Kabarnya Jumat besok (26/7), mereka mau mogok kerja sehubungan status pekerja pasca take over saham,” jawab Kadisnaker mengutif surat pemberitahuan rencana mogok kerja yang diterima Disnaker Pemkab Inhu. (dan)