MEDAN-Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajeckshah atau yang akrab disapa Ijeck terlihat irit bicara, usai diperiksa Tim Dirreskrimsus Polda Sumut terkait alih fungsi lahan, hutan lindung jadi perkebunan sawit.  

Dirinya tiba di Polda Sumut sekitar pukul 15.15 WIB, Kamis, 2 April 2019  mengenakan batik biru dan langsung masuk ke ruang pemeriksaan. Baru pada pukul 15.30 WIB, Ijeck keluar untuk salat Ashar.

"Dipanggil, ya, datang. Iya, sebagai saksi," katanya singkat.

Ia baru selesai diperiksa sekitar pukul 18.15 WIB. Saat ditanya soal pertanyaan yang diajukan penyidik, ia tampak enggan menjawab dan buru-buru berjalan menuju mobilnya.

"(Diperiksa sebagai) saksi. Sebentar saja," ucapnya sambi terburu-buru menuju mobil.

Musa Rajeckshah kembali diperiksa Dirreskrimsus Polda Sumut, sebagai saksi kasus perusahaan keluarganya PT Anugerah Langkat Makmur (ALAM) yang diduga menjadikan hutan lindung sebagai perkebunan sawit.

Ijeck diperiksa karena pernah menjabat sebagai Direktur PT ALAM. Adik Ijeck, Musa Idishah atau Dody, yang menggantikan posisinya saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Direskrimsus Polda Sumut Kombes Pol Rony Santama yang dijumpai secara terpisah, membenarkan pemeriksaan tersebut. "Yang bersangkutan sudah selesai diperiksa, statusnya masih saksi," ujar Rony singkat seperti dikutip dari KUMPARAN. 

Sebelumya Ijeck juga pernah diperiksa pada kasus yang sama pada 7 Februari 2019. Saat itu Ijeck juga diperiksa sebagai saksi dan diperiksa selama 11,5 jam.

Dalam kasus dugaan penggunaan hutan lindung di Langkat, Sumatera Utara, polisi juga telah menetapkan Musa Idishah alias Dody Shah sebagai tersangka. Dody adalah adik dari Ijeck. 

Polda Sumatera Utara menyebutkan ada 500 hektar lahan di hutan lindung yang diubah perusahaan Dody menjadi kebun kelapa sawit. Perusahaan itu juga dituding sudah beroperasi di hutan lindung sejak 1991.(rdh)