Regulasi

Wujudkan Sawit Berkelanjutan, Belanda Telah Kucurkan Miliaran Euro

JAKARTA- Mewujudkan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan bagi lingkungan, Pemerintah Belanda mengakui telah mengucurkan miliaran euro pendanaan untuk melatih petani sawit Indonesia. Pendapat ini disampaikan Kepala Badan Ekonomi Kedutaan Besar Belanda, Hand de Brabander di Jakarta. 

Namun, sayangnya saat ini produk komoditas unggulan Indonesia ini di blokir Uni Eropa dengan alasan telah menyebabkan kerusakan lingkungan. "Saya katakan, bahwa saya sagat menyesalkan pemblokiran sawit ini oleh Uni Eropa. Padahal, Belanda akan memulai proyek G20 dengan pemerintah Indonesia," ujarnya Kamis, 4 April 2019 malam. 

Hans mengakui minyak mentah kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) ini banyak memiliki kegunaan dan manfaat. 
"Ada banyak kegunaan minyak sawit dan saya tidak tahu siapa yang salah dan siapa yang benar dalam hal ini," tambahnya seperti dilaporkan cnbc.

Ia berharap kedua belah pihak dapat segera keluar dari situasi ini karena sengketa tersebut merugikan bagi kedua negara, termasuk blok euro tempat Belanda bergabung.

"Ini akan merugikan Anda karena ini (minyak sawit) adalah komoditas ekspor Indonesia," kata de Brabander. "Kita harus bekerja bersama. Kita harus saling bicara dan tidak menciptakan perang dagang. Hanya ada para pecundang dalam perang dagang," ungkapnya.

Bulan lalu, Komisi Eropa menyimpulkan bahwa budidaya kelapa sawit menyebabkan pembukaan hutan/deforestasi yang berlebihan dan penggunaannya dalam bahan bakar transportasi harus dihapuskan pada 2030 di wilayah itu.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan sempat mengatakan pemerintah telah mempertimbangkan berbagai opsi retaliasi dagang, termasuk memboikot produk-produk UE di Tanah Air, mulai dari mengalihkan pembelian pesawat terbang dari Airbus ke Boeing, hingga menghentikan impor truk dan bus Scania.(rdh)  


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar