BATAM-Tekanan dunia internasional terhadap sawit nasional, harus dijawab dengan bahwa tudingannya yang selama ini dikatakannya tidak lah benar. Selain mengkampanyekan sawit positif melawan kampanye negatif, juga harus ditambah dengan mensegerakan dan mempercepat sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). 

"Saya tidak peduli dengan apa yang dikatakan dunia internasional mengkritik ISPO. Saya tak peduli. Namun, demikian kita sendiri harus mensegerakan ISPO. Jika semuanya sudah ISPO, semuanya akan kita selesaikan. Mari kita bersama pemerintah mewujudkan hal ini," ujar Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Joko Supriyono dalam Andalas Forum di Batam beberapa waktu yang lalu.

Ketua Gapki juga menambahkan, menyikapi ISPO ini jangan lagi terlena-lena, dan jangan sampai tertinggal lagi dari Malayia. "Malaysia sudah mandatory MSPO, jangan kita disalib lagi. ISPO sendiri memang ada perkembangan. Namun masih jauh dari harapan, masih 457 sertifikasi. Ini masih jauh. Jika kita bicara sustainability, bicara soal isu, kita harus mempepat ISPO," tegasnya. (rdh)