Lingkungan

72.000 Liter Air Ditumpahkan di Lokasi Karhutla Bengkalis

Pemadaman karhutla dengan heli Super Puma beberapa waktu lalu.

PEKANBARU-Sekitar 72.000 liter air dari 18 kali operasi air dari dua helikopter, Super Puma dan Bell 412 ditumpahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bengkalis. 

Sejak awal Februari ini, Kabupaten Bengkalis yang paling parah terjadi karhutla. Karhutla di Bengkalis kni mencapai lebih dari 322 hektar lahan. 

"Dua helikopter kita kerahkan ke sana. Fokus hari ini ke Bengkalis," kata Kepala Pelaksana BPBD Riau, Edwar Sanger di Pekanbaru, Jumat (15/2/2019)

Kedua helikopter yang dikerahkan ke Bengkalis tersebut terdiri dari satu unit Super Puma bantuan Sinarmas Group dan Bell 412 bantuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Dia menjelaskan upaya penanggulangan kebakaran lahan di Bengkalis melalui operasi pengeboman air menggunakan helikopter Super Puma S332L1 milik Sinarmas telah berlangsung dalam beberapa hari terakhir.

"Sementara helikopter KLHK baru hari ini memperkuat pengeboman air di sana, karena kemarin heli KLHK ke Batam. Hari ini kita tarik kembali dan bantu pemadaman ke Bengkalis," ujarnya seperti yang dilaporkan Antara. 

Kabupaten Bengkalis merupakan wilayah terparah yang mengalami kebakaran lahan sepanjang awal 2019 ini. Tercatat lebih dari 322 hektare lahan di wilayah itu terbakar.

Sementara itu, berdasarkan data BPBD Riau, hingga hari ini tercatat sekitar 200 hektare lahan di wilayah itu masih dalam kondisi terbakar dan proses pemadaman. Titik-titik kebakaran terpusat di Pulau Rupat dan Kecamatan Talang Muandau, Bengkalis.Kebakaran lahan di wilayah itu juga telah menyebabkan kabut asap yang menyelimuti Kota Dumai dalam beberapa hari terakhir.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, tercatat sebanyak 68 titik panas masih menyebar di seluruh Riau.

Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Yasir menjelaskan bahwa titik-titk panas dengan tingkat kepercayaan 50 persen mengindikasikan Karlahut itu menyebar di empat kabupaten di pesisir Provinsi Riau. "Terbanyak masih terpantau di Kabupaten Bengkalis dengan total 46 titik," katanya.

Dia menuturkan jika seluruh titik panas yang ada di Bengkalis menyebar di Pulau Rupat. Selain di Bengkalis, titik panas juga masif menyebar di Kabupaten Kepulauan Meranti dengan total 18 titik, Pelalawan tiga titik dan Siak satu titik.

Sementara itu, dari total 68 titik panas yang terdeteksi tersebut, BMKG menyebutkan 62 diantaranya dipastikan sebagai titik api, atau indikasi kuat adanya Karlahut dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen hingga 100 persen.

"Titik api di Bengkalis sebanyak 44 titik, Meranti 16 titik, Pelalawan dan Siak masing-masing satu titik," urainya.(rdh)
 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar