Humaniora

PT KAT Mutasikan Pengurus Masjid Jadi Tukang Panen, Ruslan: Ini tak Manusiawi

INHU- Ruslan, ( 52 ) usia paruh baya adalah salah satu dari pengurus najir lainya yang memiliki suara bagus saat mengumandangkan ayat-ayat Suci Al-Quran. Namun, suara indah itu berubah menjadi jeritan saat  Maneger HRD PT Kencana Amal Tani ( KAT ) mengeluarkan Surat Keputusan ( SK ) tak lagi menjadi pengurus Mesjid, melainkan bekerja sebagai tukang panen kepala sawit pada Senin, 12 November 2018 yang lalu.

Perusahaan Kencana Amal Tani ( KAT ) adalah Group Darmex itu berada di Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Dengan luasan kebun kelapa sawit ribuan hektare.

Dikatakan Ruslan, sekitar 12 pengurus Najir atau modim yang sudah 10 tahun bekerja dipindahkan kerjakan oleh PT KAT menjadi tukang panen." Hal ini, menjadi Boomerang bagi kami karena dari faktor umur sudah tua dan tak mampu lagi bekerja keras, "ungkap Ruslan.

""Puluhan tahun saya dan teman lainya di SK kan menjadi modim, kalau kami tak lagi berguna di Perusaan ini ( KAT) jangan diperlakukan seperti budak mendingan di berhentikan saja, dan keluarkan yang menjadi hak- hak kami,"  ujarnya dengan bersedih hati.

Miswanto, Ketua DPRD Indragiri Hulu dan beberapa anggotanya memimpin turunnya ke lapangan untuk berupaya lakukan mediasi antara karyawan Najir dengan pihak Perusahaan beberapa bulan lalu. Namun upaya itu belum menghasilkan titik terang untuk nasib pengurus Najir.

Hal ini akhirnya mangkrak sampai dua bulan, upaya telah dilakukan oleh para Najir untuk menuntut hak-haknya yang belum tercapai di PT KAT, mulai dari membuat laporan ke Disnaker Inhu, hingga mengadu ke wakil Rakyat yang duduk manis di sopa empuk DPRD Inhu.

Dua bulan bukan waktu yang singkat bagi para Najir menjalani hidup untuk menafkahi anak istri, pola fikir menjadi kacau menghadapi masalah yang timbul. Ruslan merasa Pemerintah Inhu dianggap kacang bagi perusahaan Duta Palma, " Gak pernah selesai dalam urusan masalah rakyatnya apalagi menang", terangnya.

Menurut Ruslan, dalam mengamati permasalah yang sebelumnya muncul hingga dialaminya sendiri, atas kurangnya perhatian dari pemerintah untuk rakyatnya yang bekerja di perusahaan timbul menjadi kecil hati dan mengeluarkan kata, Tidak Ada Sejarahnya Duta Palma dikalahkan Dalam Kasus Apapun.

Kendati demikian, para Najir di PT KAT Group Darmex berharap Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia ( Gapki ) secepatnya menyikap permasalahan yang dirasakannya, terutama tuntutan karyawan sangat sensitif. (dan)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar