PEKANBARU- Pada tanggal 1 Juli 2014, Provinsi Kepulauan Riau resmi disahkan menjadi provinsi baru pecahan provinsi induk, yaitu Provinsi Riau oleh Menteri Dalam Negeri saat itu, Heri Sabarno. Setelah 15 tahun berjalan, saat ini aset milik Provinsi Riau yang tersisa di Provinsi Kepulauan Riau adalah gedung Sumatera Promotion Center (SFC).

"Saat ini gedung ini bernama Mal Pelayanan Publik. Jadi, aset Riau di Kepri ya cuma itu, gedung Pusat Promosi se-Sumatera. Artinya Kalau bicara tapak Riau yang ada di Kepri ya cuma gedung Sumatera itu," ujar mantan Kadis Perindustrian dan Perdagangan serta ESDM Kota Batam yang sekarang menjabat sebagai Sekdaprov Riau, Ahmad Hijazi, Sabtu 19 Januari 2019 kepada SawitPlus.co.

Hijazi menceritakan bagaimana cikal-bakal terbentuknya gedung yang berdiri megah tersebut. Dimana diawali dari keinginan dari Gubernur Riau dengan masa jabatan 1998 - 2003, Saleh Djasit.

"Sebenarnya dulu gedung itu menjalankan misi dari zaman Pak Saleh Djasit untuk ajang promosi Sumatera. Ini merupakan hasil rapat Gubernur se-Sumatera di Lagoi Resort tahun 1999-2000. Akhirnya Gubernur Riau
memerintahkan untuk  mempersiapkan konsepnya di Batam sebagai daerah promosi Sumatera,"jelasnya.

Gedung pun akhirnya dibangun. Namun pada masanya hingga hari ini, sempat berubah-ubah nama dan fungsi. Menurutnya, itu semua akibat dari pemekaran Kota Batam yang lebih memilih memisahkan diri dari Riau dan masuk kedalam Kepulauan Riau. Selain itu, juga ketidak adanya konsistensi dari seluruh Gubernur yang malah lebih memilih agenda sendiri-sendiri hingga akhirnya gedung tersebut dibangun oleh Otorita Batam, Pemerintah Kota Batam dan Pemerintah Provinsi Riau dengan sistem shareing dan menjadi bangunan yang bernama Sumatera Promotion and Information Center Building hingga menjadi Mal Pelayanan Publik.(azhar)