SIMALUNGUN- Ilmu dan pengalaman adalah guru kehidupan. Karena itu tidak boleh dibawa mati. Harus disebarkan, harus ditularkan demi kebaikan bersama. 

Prinsip itulah yang dipegang teguh oleh Edi Sinaga SAg, seorang sarjana lulusan salah satu perguruan tinggi terkenal di Sumatera Utara yang kini memilih mengabdi menjadi seorang petani sawit di Kabupaten Simalungun.

Kepada SawitPlus.co,  Sabtu, 12 Januari 2019, Edi Sinaga mengatakan, prinsip itu dipraktekannya ke dalan dunia perkelapasawitan. 

Sejak beberapa hari, dirinya memberanikan diri membuka sebuah klinik konsultasi khusus per-kelapasawit-an.

"Nama klinik saya ini adalah Klinik Kelapa Sawit Berkelanjutan. Nama ini saya pakai sebagai nama klinik karena memang saya bertekad. Seluruh petani sawit di Kabupaten Simalungun mampu menerapkan praktek perkebunan sawit yang berkelanjutan, yang memenuhi kaidah-kaidah yang ada," ujar Edi. 

Kata Edi, petani sawit di Kabupaten Simalungun kelak harus bisa memahami dan menerapkan ISPO/RSPO (Indonesia Sustainable Palm Oil/Roundtable Sustain Pal Oil). 

Edi Sinaga dengan rendah hati menyebutkan bahwa keberaniannya membuka Klinik Sawit Berkelanjutan tersebut karena disemangati dan disupport penuh oleh Tolen Ketaren, Ketua Umum DPP SAMADE, Muchtar Sinaga SP MM selaku Ketua DPD SAMADE Simalungun, Anthony Sembiring selaku Ketua Tim Kampanye Nasional Sawit Bersih, dan seluruh petani sawit di Kabupaten Simalungun.

"Dan tak lupa juga saya berterimakasih kepada Pak Irfan Affandy dari International Labour Organization atau ILO, sebuah lembaga perburuhan di bawah naungan PBB, yang telah menularkan ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja didi perkebunan sawit kepada kami pada petani sawit di Simalungun. Lihat baju yang saya pakai ini, kaos lengan panjang dengan logo ILO, menandakan saya hormat pada ILO dan Irfan Affandy," kata Edi Sinaga.

Berdasarkan amatan SawitPlus.co, Klinik Sawit Berkelanjutan yang dibuka oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPD SAMASpDE (Sawitku Masa Depanku) Kabupaten Simalungun telah menjadi viral di sejumlah media sosial, khususnya di banyak grup WhatsApp petani kelapa sawit. (hen)