Lingkungan

Restorasi Gambut di Kalsel Gagal

BANJARMASIN - Ketua Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) Kalsel Saut Nathan Samosir menilai program restorasi gambut seluas 103 ribu hektare di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dinilai gagal. Hal itu disebabkan tidak tercapainya target pembangunan sumur bor, sekat kanal, revitalisasi sosial, dan ekonomi masyarakat.

"'Hasil monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan program restorasi gambut di Kalsel 2017 dan 2018. kita nilai kurang berhasil," kata Saut, Senin (11/12) kemarin.

Menurut Saut, hasil monev sudah disampaikan dalam Rakor Monev Program Restorasi Gambut Kalsel dan telah dilaporkan ke Badan Restorasi Gambut (BRG). "Dari hasil monev ini kita berharap ada perbaikan dari BRG, terutama dalam hal koordinasi antarlembaga di lapangan sehingga kegiatan dapat berjalan lancar," kata dia.

Dia mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan program itu tidak berjalan baik antara lain kurangnya koordinasi antarlembaga baik BRG, TRGD. Dinas Lingkungan Hidup selaku pemegang anggaran di daerah, maupun pihak pelaksana program LPPM Universitas Lambung Mangkurat.

"Masyarakat desa juga tidak dilibatkan sehingga banyak penolakan. Sumur bor yang jauh menyebabkan tidak terpelihara sehingga rusak dan tidak berfungsi saat kemarau." ujarnya. 


Demikian juga program revitalisasi sosial ekonomi masyarakat, umumnya tidak berjalan. Paket bantuan perikanan, peternakan, industri rumah tangga, dan kerajinan banyak yang gagal.tps 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar