Humaniora

Seks Gendruwo (24-Habis) : Gandrung Wagini, Gadis Gorontalo Histeris

Pada bulan Mei tahun 2003, laki-laki ini bersama Padepokan Gunung Lawu, melakukan pengobatan di wilayah Gorontalo, Sulawesi Utara. Seperti biasanya, Wagini juga ikut dalam rombongan ini.

Laki-laki itu tampil seperti biasanya. Ia melakukan demonstrasi, dan setelah itu menyalami orang-orang yang meyakini, bahwa tangan Wagini mempunyai radiasi yang berfungsi sebagai vibrasi untuk menjadi sarana pensukses bisnis maupun karier.

Di saat yang menyenangkan bagi Wagini itu, tiba-tiba dari kejauhan terdengar teriakan nyaring. Teriakan itu bernada histeris, berasal dari seorang wanita. Ia berusaha menghambur ke atas panggung, dan ingin memeluk serta menciumi Wagini, anak gendruwo itu.

Ia secara berulang-ulang meneriakkan kalimat sama. "Aku cinta padamu Wagini. Aku mengharapkanmu Wagini. Jangan tinggalkan aku. Peluklah aku. Aku ingin selalu berdekatan denganmu."

Teriakan gadis cantik yang bernama Yulia Kaluku itu amat mencengangkan siapa saja yang hadir dalam pertunjukan Padepokan Gunung Lawu itu. Mereka tak habis pikir, gadis yang begitu cantik, ternyata terpesona dengan Wagini yang sosoknya tidak tampan.

"Ia melihat Wagini seperti seorang superstar yang sedang melakukan konser. Wanita cantik bertubuh semampai itu berteriak histeris. Ia memanggil Wagini dengan sangat mesra, aku cinta padamu Wagini," tutur Eyang Ratih yang juga ikut tercengang dengan kejadian itu.

Namun benarkah sosok Wagini yang dilihat Yulia Kaluku itu sama seperti yang dilihat orang lain?

Nampaknya tidak. Wagini yang bermuka jelek, saat itu diprediksi telah ditutup sosok ayahnya yang bisa berubah wajah seperti yang dia suka. Dan kebetulan, wajah yang nampak itu sangatlah ideal. Tampan luar biasa, dengan bentuk tubuh yang sesuai dengan bayangan gadis Gorontalo itu. Akibatnya, tatkala Wagini tampil di atas panggung, gadis itu menjadi tergila-gila. Benarkah begitu Eyang Ratih?

"Ya. Memang ayah Wagini yang makhluk halus itu terus-menerus mengikuti kemana Wagini pergi. Itu yang menjadikan Wagini selalu terjaga. Ia tak bisa diburuk-sangkai oleh siapa saja. Karena kalau itu terjadi, maka yang melakukan itu bakal kena tuah. Entah sampai kapan itu terjadi," kata paranormal yang tinggal di Denpasar, Bali itu. (Djoko Su’ud Sukahar/habis)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar