Regulasi

Peremajaan Sawit Rakyat di Riau Dukung Kesejahteraan Petani dan Keberlanjutan

SIAK – Para petani kelapa sawit yang tergabung dalam KUD Mulus Rahayu di  Provinsi Riau melakukan panen perdana kebun kelapa sawit rakyat hari ini (4/12).  

Acara panen perdana dihadiri oleh Bupati Siak, Drs. H. Syamsuar M.Si., bersama petani plasma dan didampingi oleh jajaran Muspida Provinsi Riau dan Kabupaten Siak, serta Head of Plantation Asian Agri,  
Omri Samosir dan Regional Head Asian Agri wilayah Riau, Pengarapen Gurusinga.

Sejalan dengan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang digiatkan oleh Pemerintah Indonesia,  
sebanyak 135 petani plasma kelapa sawit menandai kesiapan panen kebun mereka seluas 310 hektar yang  
telah diremajakan sejak April 2016 lalu.  

Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan yang diberikan oleh Pemerintah setempat kepada para petani  kelapa sawit, H. Syamsuar dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para petani atas tekad dan  kerja keras para petani untuk meremajakan kebun sawitnya agar memperoleh produktivitas yang lebih  baik.

H. Syamsuar juga mendorong para petani lain yang kebun sawitnya sudah tidak produktif untuk  
mempertimbangkan dan tidak ragu melakukan peremajaan kebun sawit.  

Pawito Saring, Ketua KUD Mulus Rahayu menyampaikan ungkapan syukurnya atas keberhasilan koperasi  
petani yang dipimpinnya melewati masa peremajaan dan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah
termasuk Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Bank Syariah Mandiri selaku pihak  perbankan serta Asian Agri sebagai perusahaan mitra yang telah mendukung pelaksanaan peremajaan sawit.

Kemitraan dengan perusahaan menurut Pawito mampu menjawab kekhawatirannya pada saat dirinya  akan memutuskan untuk melakukan program peremajaan.  

“Salah satu kekhawatiran saya adalah ketika harus menghadapi masa tunggu, dimana pendapatan   berkurang karena tanaman belum menghasilkan. Namun melalui kemitraan dengan perusahaan, selain memperoleh bantuan dan pendampingan dalam masa persiapan hingga proses peremajaan, kami  mendapatkan pelatihan ekonomi alternatif seperti salah satunya yang kami usahakan adalah ternak ikan  patin, sehingga penghasilan kami tetap terjaga hingga saat ini,” ujar Pawito.

Dia juga berharap keberhasilannya dalam melakukan peremajaan kebun ini dapat menjadi inspirasi bagi rekan-rekan petani lain yang masih ragu meremajakan kebun sawitnya yang sudah tidak produktif.

"Kami juga berharap keberhasilan kami dalam melakukan peremajaan kebun ini dapat menjadi inspirasi  bagi rekan-rekan petani lain yang masih ragu meremajakan kebun sawitnya yang sudah tidak produktif,” jelas.

KUD Mulus Rahayu merupakan koperasi petani kelapa sawit mitra Asian Agri yang telah menjalin  
program kemitraan dengan perusahaan sejak tahun 1988.

Dalam meremajakan kebunnya, para petani KUD Mulus Rahayu menanam bibit unggul Topaz yang  
berpotensi meningkatkan produktivitas secara signifikan dibandingkan dengan bibit sawit pada umumnya. Penggunaan bibit unggul dalam peremajaan kebun sawit merupakan hal yang penting untuk menentukan  
keberhasilan program.

Head of Plantation Asian Agri, Omri Samosir menyampaikan, kerja sama serta hubungan harmonis yang  terus dibina perusahaan dengan petani merupakan kunci keberhasilan dari program peremajaan.  

“Kemitraan Asian Agri bersama petani plasma telah berlangsung selama lebih dari 30 tahun, dan program  peremajaan kebun kelapa sawit ini merupakan komitmen yang akan berlanjut ke tahap berikutnya, untuk satu siklus penanaman. Hari ini para petani mitra kami sudah dapat menikmati hasil dari komitmen  mereka dalam program peremajaan, "tegasnya. Lin


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar