KUANSING  - Para petani sawit di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) harus memahami dan bisa mengaplikasikan Good Agriculture Practice (GAP) untuk tanaman kelapa sawit. Sebab, dengan melaksanakan GAP sepenuhnya maka tandan buah segar (TBS) akan memiliki rendemen yang tinggi dan baik sehingga memiliki nilai jual yang tinggi di hadapan pabrik kelapa sawit (PKS). 

"Apalagi di saat harga TBS jatuh seperti ini maka cara pemeliharaan dan pemupukan sawit dengan cara yang benar adalah sebuah keharusan agar rendemen sawit milik petani bisa bagis hasilnya," ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Provinsi Riau Kawali Tarigan. 

Kawali mengatakan hal itu saat ditanya SAWITPLUS.CO, Senin (26/11/2018) sore. Ia mengungkapkan, apa yang diucapkannya itu dupaparkan sejumlah pembicara kepada ratusan petani sawit yangyang mengikuti ceramah soal sawit saat digelarnya acara Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) DPW Asosiasi SAMADE Provinsi Riau.

Rakorwil itu dilaksanakan di gedung sekolah Madrasah Tsnawiyah (MTs) Alawiyah Awaliyah, Desa Sungai Sirih, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuansing, Provinsi Riau, Sabtu-Minggu (24-25/11/2018).

Ia yang tampil sebagai pembicara dalam Rakorwil itu juga menyebutkan kepada ratusan petani sawit agar masuk ke dalam organisasi SAMADE agar bisa memperkuat kelembagaan sekaligus menjadi pengontrol berbagai kebijakan pemerintah sekaligus bisa mengadakan pelatihan-pelatihan kepada petani sawit.

Termasuk di antaranya, kata Kawali, dalam menjaga kematangan buah sehingga ketika dipanen rendemen TBS terjaga, dan kemudian bisa menaikkan harga jual TBS petani sawit swadaya. 

Pihaknya juga bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena H Sutoyo Tomi selaku anggota DPRD Kabupaten Kuansing dari Fraksi Partai Golkar mau datang ke acara Rakorwil SAMADE Provinsi Riau dan memberikan penguatan dan semangat kepada ratusan petani sawit dalam acara tersebut. 

Pihaknya juga bersyukur karena H Suminto selaku Kepala Desa Sungai Sirih mendukung dan menganjurkan warga Desa Sungai Sirih yang berprofesi sebagai petani sawit untuk masuk bergabung ke dalam SAMADE demi penguatan posisi petani sawit dan kelembagaan petani sawit di gadapan pabrik kelapa sawit (PKS) dan pemerintah. hendrik