Regulasi

Relawan Repnas Jokowi Maaruf Minta Pemerintah Usir Greenpeace

JAKARTA - Juru Bicara Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Jokowi-Maaruf, Rizal Calvary Marimbo meminta aparat segera mengusir Greenpeace dari Indonesia.

"Sebelum masyarakat yg mengusir, sebaiknya aparat terkait usir dulu. Bikin susah orang saja. Harga-harga sawit anjlok gara-gara ulah mereka," kata  Rizal, Minggu (25/11) kemarin.

Rizal mengatakan, pemerintah tidak perlu berdialog lagi dengan Greenpeace. Sebab, misi mereka sudah jelas, menjatuhkan daya saing sawit Indonesia di pasar dunia. "Mereka ini cuma perpanjangan tangan petani-petani di barat yg tersaingi oleh komoditas sawit yg lebih efisien dan murah. Soal lingkungan itu cuma kedoknya saja," kata Rizal.

Rizal mengatakan, Indonesia sebagai produsen sawit terbesar dunia kerap mendapat serangan dan tuduhan yg jauh dari fakta. Sebab itu, dialog dengan LSM semacam ini tidak perlu lagi. "Kita tiru saja India. India langsung usir, bekukan dana-dana mereka," ucap dia.

India sebelumnya menutup akses pendanaan asing kepada Greenpeace. PM Narendra Modi mematikan operasi LSM yang mendapat pendanaan dari berbagai korporasi Amerika tersebut. Dia mengatakan, kehadiran LSM tersebut mengganggu pertumbuhan ekonomi India.

Rizal mengatakan, tak hanya di dalam negeri, aktivitas menjatuhkan minyak sawit Indonesia sudah sampai pada level konsumen akhir yaitu dengan pemasangan label "senza Olio di Palma" atau bebas minyak sawit di beberapa produk makanan dan kosmetik yang dipasarkan di beberapa negara di UE. 

"Disamping itu, ada juga restoran yang memasang tulisan bebas minyak sawit di pintu masuk restorannya. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan upaya tegas dengan mengingatkan pemerintahnya bahwa tindakan tersebut bertentangan dengan aturan perdagangan internasional WTO," kata Rizal. tps


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar