JAKARTA - Indonesia berpeluang menjadikan impor gula mentah dari India sebagai bagian dari barter agar produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) RI mendapatkan penurunan bea masuk. Peluang itu terbuka pasca India meminta agar bea masuk (BM) gula mereka ke Indonesia diturunkan dari 10% menjadi 5%. 

Ekonom Indef Rusli Abdullah berpendapat permintaan itu menjadi peluang tersendiri bagi Indonesia untuk memperkuat daya tawarnya ke India.

"Hal itu menjadi daya tawar tersendiri bagi kita ketika menegosiasikannya ke tingkat perundingan kedua negara," katanya, Selasa (20/11)

Dengan masih tingginya kebutuhan impor gula mentah (GM) untuk gula kristal rafinasi (GKR) di Indonesia, peluang menjadikan komoditas tersebut sebagai alat barter dengan India agar bea masuk CPO Indonesia direduksi terbuka.

Apalagi 17 investasi baru di sektor pabrik gula pada tahun depan diperkirakan belum memberikan dampak positif pada perubahan tata niaga pergulaan nasional tahun depan. tps