JAKARTA-Realisasi mandatori biodiesel 20% (B20) hingga Oktober 2018 telah mencapai 95%. Realisasi tersebut naik sekitar 10% dibandingkan bulan sebelumnya.

"Capaian dihitung dari penggunaan B20 PSO (Public Service Obligation) maupun non-PSO, dan mampu menekan impor minyak di dalam negeri," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto di Jakarta, Rabu (7/11).

Hingga kuartal I/2018 penyaluran B20 sudah mencapai 2,53 juta kiloliter (kl) dari target tahun ini sebesar 3,92 juta kl. Untuk mencapai target tersebut, kata dia, pemerintah terus berupaya menyelesaikan kendala yang dihadapi.

Namun demikian, pihaknya tidak menampik jika distribusi pasokan minyak sawit (fatty acid methyl esters /FAME) dari Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BBN) ke Badan Usaha Bahan Bakar Minyak (BBM) masih menjadi kendala di lapangan.

Sebab itu, pemerintah akhirnya mengatur batas waktu pengiriman hingga memangkas sejumlah titik pengiriman supaya lebih efisien. Ia berharap tahun depan kendala pasokan distribusi bisa selesai sehingga 100% dapat tersalurkan. tps