PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau dalam beberapa pekan terakhir intensif melakukan pencermatan untuk memangkas anggaran pada tahun 2018 ini akibat adanya defisit.

Hingga saat ini dikatakan Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi bahwa sudah 26 Organisasi Perangkat Daerah yang sudah dilakukan pencermatan untuk memangkas anggaran.

Hasilnya, kata dia, sudah didapatkan angka sekitar Rp360an mikiar anggaran yang bisa diperhemat. Srbelumnya kata dia juga sudah dilakukan penghematan secara makro senilai Rp600an miliar.

"Sudah 26 OPD coaching clinic untuk pencairan, pengusulan, pembayaran sekaligus tunda bayar. Kita dapatkan penghematan belanja sekitar Rp360 miliar, penghematannya untuk belanja yang kecil-kecil seperti alat tulis kantor," ujarnya.

Meski begitu, diakatakannya bahwa saat ini jumlah tersebut masih belum bisa menutupi defisit. Pasalnya total defisit adalah Rp1,7 triliun sehingga masih ada jumlah yang harus dikurangi sekitar Rp800an miliar lagi.

"Karena sekarang tidak ada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2018, maka kita lakukan pengendalian dengan komitmen bersama," ungkapnya.

Untuk menutupi defisit tersebut menurut dia akan  diformukasikan lagi dengan beberapa OPD yang masih tersisa. Pihaknya menargetkan sekitar Rp500-600 miliar lagi karena pada  triwulan IV ini juga tertolong dengan adanya penyaluran dana bagi hasil. Bay