Ini Penyebab Rama-Sinta Dibuang ke Hutan

Ini Penyebab Rama-Sinta Dibuang ke Hutan

“Wahai, Sang Prabu Dasarata, mengapa Rama yang akan dinobatkan menjadi raja. Paduka lupa akan janji paduka kepadaku. Dulu ketika akan menikahi hamba, paduka berjanji anak yang hamba lahirkan akan dijadikan raja. Itu dulu yang menjadi syaratnya. Mestinya yang menggantikan paduka sebagai raja adalah Baratha,”ujar Dewi Kekayi.

 

Mendengar penuturan Dewi Kekayi, Prabu Dasarata bak disambar petir di siang bolong. Terkejut bukan kepalang. “Oh, Dinda Dewi Kekayi maafkan Kakanda yang khilaf akan janji sendiri. Rama, ayahanda juga mohon maaf padamu. Sekarang, biarkan Baratha, saudaramu yang menjadi raja. Oh, dewa…. betapa besar dosaku…..”.

Tiba-tiba Prabu Dasarata terhuyung-huyung dan jatuh tak berdaya. Penyakit jantungnya kambuh. Dan, akhirnya tak tertolong lagi. Sang Prabu meninggal karena tak kuat menanggung rasa dosa dan malu yang berlebihan.

Setelah jasad Prabu Dasarata dikebumikan, segeralah Raden Baratha dinobatkan menjadi raja. Meski sebenarnya yang bersangkutan tidak menghendakinya.

Bahkan, Baratha menginginkan Rama yang tetap menjadi raja. Namun, karena desakan Dewi Kekayi, Baratha-pun terpaksa menuruti keinginan ibunya itu.

Di luar dugaan, Dewi Kekayi masih terus bertingkah. Ia merasa, keberadaan Rama dan Sinta di Ayodya akan mengganggu pemerintahan Baratha. Dewi Kekayi-pun mengusir Rama dan Sinta selama 14 tahun tak boleh kembali ke Ayodya. Pasangan pengantin baru itu harus menjalani hidup sebagai orang buangan di Hutan Dandaka.

Sebagai ksatria yang luhur, Rama pun mengajak Sinta meninggalkan istana Ayodya. Mereka diikuti oleh Laksmana, adiknya yang paling setia. Akhirnya, mereka menanggalkan pakaian ksatria. Menggantikannya dengan pakaian biasa. Mereka menyamar sebagai rakyat jelata.

Meski harus menjalani hidup penuh derita, Sinta tetap mendampingi suaminya dengan setia. Ia memahami, kebahagiaannya adalah bagaimana suaminya bahagia. Begitu pula dengan Rama, ia selalu berupaya membuat istrinya bahagia meski menjadi orang buangan di tengah hutan. Tampaknya, rasa cinta kasih mereka tak bisa diukur dengan harta (materi) dan kedudukan (jabatan).

Suatu ketika, datang cobaan yang menguji cinta mereka. Tiba-tiba, datang Prabu Dasamuka (Rahwana), Raja Alenka yang menculik Dewi Sinta.

Selama sepuluh tahun Sinta ditahan oleh Dasamuka. Setiap hari dirayu dan digoda akan diperistri. Namun, Sinta tetap menolak. Meski diiming-imingi harta dan kemewahan, ia tak bergeming.

Rama-pun menunjukkan kesetiannya dengan mengirimkan cincinnya melalui Anoman untuk menemui Sinta di Alenka. Ternyata, Sinta tetap setia pada sang suami, termasuk menjaga kesuciannya.

Ketika diboyong kembali oleh Rama melalui pertempuran besar-besaran, kesuciannya dipertanyakan oleh sang suami. Untuk membuktikannya, Sinta harus dibakar hidup-hidup. Ternyata, dia selamat. Dia tetap suci sebagaimana Rama yang menjaga kesuciannya meski telah lama berpisah dengan sang istri. jss

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index