Industri

Teknik Meremajakan Kelapa Sawit dengan Sistem Tumpang Sari

Tanaman kelapa sawit terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Setelah mencapai usia yang produktif, tanaman tersebut menjadi berumur tua dan tidak mampu berproduksi dengan baik lagi. Tingkat produktivitas tanaman tersebut menurun drastis. Satu-satunya jalan keluar untuk mengembalikan produktivitasnya dalam menghasilkan TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit adalah peremajaan kembali.

Pada umumnya, pohon kelapa sawit akan diremajakan kembali setelah usianya mencapai kisaran 25-30 tahun. Perkebunan kelapa sawit milik pemerintah dan swasta rutin melakukan upaya ini. Sayangnya jarang sekali perkebunan milik rakyat yang melaksanakannya. Padahal upaya peremajaan telah terbukti secara efektif mampu mengembalikan performa perkebunan supaya dapat menghasilkan produksi yang tinggi kembali.

Peremajaan perkebunan kelapa sawit dengan sistem tumpang sari bertujuan untuk mencegah petani kehilangan sumber mata pencaharian dan penghasilan pokoknya selama masa tunggu. Mengingat masa tunggu kelapa sawit agar dapat berbuah kembali terbilang cukup lama. Setidaknya dengan sistem ini maka petani bisa sedikit terbantu dari hasil tanaman tumpang sari. Sebelum tanaman muda siap dipanen, petani masih bisa memanen hasil dari tanaman tua.

Adapun tahap-tahap dalam meremajakan perkebunan kelapa sawit dengan sistem tumpang sari adalah sebagai berikut!

Tahap 1. Persiapan Bibit
Siapkan bibit kelapa sawit yang akan ditanam. Pastikan bibit tersebut memiliki kualitas yang unggul dari jenis yang ingin dibudidayakan. Bibit yang baik tentu akan tumbuh menjadi pohon dengan tingkat produktivitas yang baik pula. Bibit tersebut akan mudah dipelihara dan berkembang menjadi pohon yang dapat menghasilkan buah yang melimpah. Bibit dibiarkan di lahan pembibitan terlebih dahulu dari usia 8 bulan sampai 2 tahun. Barulah kemudian bibit ini siap untuk ditanam di lahan.

Tahap 2. Persiapan Lahan
Lahan yang akan ditanami bibit kelapa sawit pun harus disiapkan dengan baik. Anda perlu membersihkan lahan tersebut dari gulma. Bersihkan pula tanaman-tanaman kelapa sawit tua dari pelepah yang semestinya dibuang. Pastikan pelepah tersebut tidak menghalangi sinar matahari yang jatuh pada bibit kelapa sawit baru. Selanjutnya Anda perlu membuat lubang tanam yang berukuran 50-60 cm. Berikan pupuk dolomit dan NPK ke dalamnya. Lalu biarkan lahan minimal selama 7 hari.

Tahap 3. Perawatan Tanaman
Tanaman muda yang baru ditanam harus dipelihara dengan baik. Anda harus memberikan perawatan semaksimal mungkin. Kurang lebih untuk tekniknya sama seperti merawat kelapa sawit biasanya. Anda perlu membersihkan area piringan dari gulma serta memberikan pupuk secara berkala. Demikian dilakukan secara rutin sampai tanaman tersebut tumbuh besar dan siap untuk memproduksi TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit.

Tahap 4. Pemanenan Buah
Anda perlu melakukan perawatan secara terus-menerus, baik pada tanaman kelapa sawit muda maupun tanaman tua. Dalam masa peralihan ini mungkin TBS yang dihasilkan oleh tanaman tua akan banyak berkurang daripada biasanya karena asupan air, unsur hara, dan sinar matahari tidak diterima secara maksimal. Pergantian tanaman mulai bisa dilaksanakan setelah tanaman baru mampu menghasilkan TBS sebanyak 6-8 kali. Pada masa ini, tanaman sawit tua sudah dapat disingkirkan.

Tahap 5. Penebangan Tanaman Tua
Anda bisa mematikan pohon kelapa sawit tua menggunakan bahan kimia yaitu Natrium arsenit (Na3AsO3) yang bisa didapatkan dari toko kimia. Perlu diperhatikan, Natrium arsenit memiliki kandungan zat racun yang sangat tinggi dan berbahaya. 

Jadi pohon yang sudah disuntik bahan kimia ini tidak boleh dipanen apa-apanya lagi. Anda juga dilarang mengambil TBS pada pohon yang sudah disuntik Natrium arsenit karena di dalamnya terkandung racun yang sangat berbahaya dan mematikan.

Berikut ini cara menggunakan Natrium arsenit untuk mematikan pohon kelapa sawit :
Buatlah lubang pada batang pohon kelapa sawit sampai mengenai bagian intinya. Lubang ini dibuang miring ke arah bawah agar mudah diisi dengan Natrium arsenit. Anda bisa menggunakan bor listrik untuk membuat lubang tersebut.

Isilah lubang yang telah dibuat pada pohon kelapa sawit di atas dengan Natrium arsenit. Dosis yang kami anjurkan adalah 20 cc/pohon. Hati-hati saat mengisi lubang tersebut. 

Anda bisa menggunakan alat suntik untuk mempermudah pengisiannya.
Tutup kembali lubang tadi memakai bekas serpihan kayu sampai benar-benar tertutup rapat. Jika masih ada celah kecil yang terbentuk, Anda bisa menggunakan tanah liat untuk menutupinya. Selanjutnya Anda hanya perlu menunggu sampai pohon tersebut mati dan rubuh dengan sendirinya. *klpswt


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar