Mandi Kembang Itu Bikin Tubuh Segar dan Bergairah Lho

Mandi Kembang Itu Bikin Tubuh Segar dan Bergairah Lho

Membersihkan badan merupakan keharusan. Sebab keringat, debu, dan minyak yang keluar dari pori-pori menurunkan kesegaran. Itu alasan mengapa kebiasaan hidup sehat mensyaratkan mandi minimal dua kali sehari.

Nah bagi wanita, mandi lebih dari sekadar membersihkan tubuh. Kaum wanita banyak yang mengakui mandi sebagai terapi batin. Sembari membersihkan diri, mereka juga melepaskan kepenatan pikiran dan masalah. Bahkan pijatan-pijatan ringan pada bagian tubuh yang lelah memberi efek yang lebih baik daripada obat penenang atau alkohol.

Wanita modern kini telah dimanjakan maraknya perawatan tubuh dengan mandi spa. Cara mandi yang berasal dari kultur Romawi ini mengandalkan pijatan, relaksasi, dan penguapan dengan berbagai peralatan modern seperti bath tube, shower, dan steamer.

Lebih dikenal dengan sebutan sauna, mandi ala barat ini sangat populer di kalangan wanita masa kini. Tapi tanpa gaya hidup modern ini, kira-kira apa ya yang dilakukan kaum wanita masa lalu untuk mempertahankan kecantikan dan kebugarannya ?

Bagi para wanita yang menyukai cara-cara tradisional dan anjuran leluhur pasti tak asing dengan mandi kembang. Meski tak rutin, acara berendam dalam air kembang ini pasti pernah dilakukan.

Kembang di sini pasti mengingatkan bunga-bunga bernuansa mistis seperti : mawar, melati, kenanga, sedap malam, kantil, dan lain-lain. Memang, tak salah. Sebab kembang-kembang yang dikenal sebagai kembang tujuh rupa ini memiliki khasiat untuk kesehatan dan kecantikan lahir batin.

Meski banyak pilihan, mandi kembang yang baik tidak hanya untuk mengejar wewangian. Bunga sebagai bahan alami memiliki kandungan minyak asiri yang akan mewangi dalam waktu yang lama. Namun bukan itu saja. Ada zat-zat lain yang dapat menunjang kesegaran, kecantikan, bahkan gairah seksual. Ada kombinasi kembang yang sangat baik untuk tujuan itu, yaitu : mawar, melati dan kenanga.

Ketiganya saling menunjang dan melengkapi. Mawar dikenal sebagai ratu bunga, sebab aroma yang ditebarkan sangat feminin dan lembut. Meski lembut, aroma mawar tahan lama dan netral.

Sementara melati dikenal sebagai raja bunga. Aromanya sangat kuat. Bahkan essence atau minyak dasar melati memiliki daya tahan paling lama dan paling kuat dibandingkan bunga-bunga lainnya. Itulah mengapa melati diangap merajai bunga-bunga.

Sedangkan bunga kenanga barangkali memiliki aroma mistis paling kuat. Menghirup aromanya segera mengingatkan kita pada upacara-upacara adat Jawa yang melibatkan bunga-bungaan. Bagi mereka yang tidak tahan dengan aroma kenanga, bisa digunakan sebagai pelangkap saja.

Sekilas mandi bunga tiga rupa ini memang berkesan mistis. Namun sebenarnya mandi dengan cara ini diakui oleh dunia medis sebagai salah satu cara pencegahan penuaan dini.

Kelebihan mandi berendam atau kungkum dibandingkan dengan mandi pancuran atau guyuran ialah sentuhan air terhadap kulit. Pada saat berendam, kulit tubuh akan bersentuhan langsung dengan air selama jangka waktu yang agak lama.

Persentuhan dengan air ini mengecilkan pori-pori dan kulit menjadi rileks. Istilahnya, kita mengistirahatkan kulit untuk beberapa saat.

Lazimnya, kulit yang mendapatkan relaksasi dalam waktu yang cukup akan lebih sehat dan awet muda dibandingkan dengan kulit yang terus-menerus terbakar sinar matahari. Belum lagi kandungan bunga tiga rupa yang memberi sensasi khusus.

Mandi kembang tiga rupa ini sangat sederhana, sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja. Intinya adalah merendam seluruh tubuh kecuali kepala dalam air bunga. Mandi bunga ini meliputi dua hal penting : pembersihan lahir dan pembersihan batin.

Pembersihan lahir dilakukan dengan menggosok-gosok seluruh tubuh dengan tangan secara halus. Gosokan ini serupa dengan pijatan. Pada bagian tertentu yang mengalami kelelahan, pijatan agak dikeraskan.

Pada bagian yang lebih kasar seperti lutut, siku, dan tumit dapat digunakan bantuan batu apung atau spons mandi. Sedangkan pembersihan batin adalah berdiam diri sambil menenangkan pikiran.

Harus dibedakan antara menenangkan dan mengosongkan pikiran. Menenangkan pikiran berarti membuang segala kecemasan dan kegelisahan, serta memenuhinya dengan segala sesuatu yang meneteramkan seperti mengingat keluarga, orang yang dicintai, atau kegiatan yang disenangi.

Sedangkan mengosongkan pikiran berarti menon-aktifkan pikiran, padahal ini tidak mungkin. Pikiran atau kesadaran kita selalu bekerja, walaupun minim. Sebagai akibatnya pengosongan pikiran berdampak ngelantur dan membebaskan pikiran yang macam-macam.

Ini justru membahayakan. Karena itu, melakukan mandi kembang tidak asal berendam dan wangi saja, tapi membutuhkan kesiapan lahir batin. izma/jss

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index