PEKANBARU-Kekhawatiran pasar akhirnya terbukti. Baru mulai beranjak naik, harga minyak sawit mentah Malaysia kembali anjlok.

Mendekati habisnya bulan September, harga minyak sawit mentah Malaysia jumpalitan. Sehabis mengalami penurunan beruntun, kemudian diikuti dengan kenaikan harga secara beruntun.

Pasar melihat tren naik turun yang beruntun itu tidak kokoh. Harga akan cenderung negatif ketimbang positif. Apalagi Malaysia masih menyimpan stok minyak sawit mentah, Crude Palm Oil (CPO) dalam jumlah besar, 2,49 juta ton.

Ini masih dibebani asumsi peningkatan produksi 11% per bulan. Di tengah tren produksi naik karena musiman, maka pasar sangat yakin harga yang mulai menaik itu akan kembali turun signifikan.

Dan itu benar. Harga yang semula sudah mencapai 2.190 ringgit per ton, esoknya sudah terkapar lagi. Ada penurunan 24 ringgit per ton. Harga yang semula 2.190 ringgit itu akhirnya berubah menjadi 2.166 ringgit per ton.

Dengan kondisi seperti ini, naga-naganya membuka bulan Oktober diikuti pesimisme pasar. jss