Herbal

Daun Pegagan Ternyata Suplemen Untuk Otak

HERBAL - Pegagan (Centella asiatica) merupakan jenis tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, dan pematang sawah. Tanaman ini berasal dari daerah Asia tropik yang tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, India, Cina, Jepang, dan Australia. Di beberapa wilayah di Indonesia pegagan dikenal dengan beberapa nama lokal, di antaranya pegaga (Aceh), daun kaki kuda (Melayu), ampagaga (batak), antanan (Sunda), sarowati (Maluku), bebele (Nusa Tenggara), dan dogauke (Papua).

Daun pegagan memiliki rasa yang manis dan bersifat mendinginkan. Bagi dunia kesehatan, daun pegagan berkhasiat untuk membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan saraf memori, antibakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan. Khasiat lain dari daun pegagan adalah meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental dan stamina tubuh; serta menurunkan gejala stres dan depresi.

Khasiat daun pegagan sebagai suplemen otak telah teruji, baik secara empiris maupun klinis. Kandungan senyawa asiatikosida dalam daun pegagan mampu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, memberi efek positif terhadap daya rangsang saraf otak, dan melancarkan peredaran darah pada otak. Beberapa bahan aktif lain dalam daun pegagan juga bermanfaat meningkatkan fungsi mental melalui efek penenang, antistres, dan anticemas. Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh mahasiswa ITB, disimpulkan bahwa ekstrak air herbal pegagan (Centella asiatica L.) dapat memperbaiki daya ingat.

Sebuah riset yang dilakukan oleh K. Nalini dari Kasturba Medical College, India, menunjukan bahwa tikus yang diberi ekstrak daun pegagan selama 14 hari meningkat kemampuan daya ingatnya 3 sampai 60 kali daripada tikus yang normal. Riset lainnya juga dilakukan pada anak-anak dengan keterbelakangan mental. Hasil riset tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan pada tes inteligensia setelah tiga bulan mengonsumsi pil yang dibuat dari serbuk daun pegagan kering sebesar ½ g. Peningkatannya mencapai 4,6% dibandingkan dengan anak-anak yang tidak diberi pil daun pegagan. Yang menarik pula adalah kemampuan penyesuaian terhadap lingkungan meningkat. Beberapa anak yang pemalu dan suka menyendiri serta yang gelisah dan tidak bisa tenang menjadi lebih ekspresif, komunikatif, dan kooperatif.

Sifat antibakteri dalam daun pegagan pun telah teruji secara klinis. Bakteri penyebab infeksi, seperti Escherechia coli, Staphylococcus aureus, Salmonella typhi, Pseudomonas aeruginosa, dan sejenisnya mampu dihancurkan ataupun dihambat pertumbuhannya oleh daun pegagan. Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Laorpuksa A. dan kawan-kawan disimpulkan bahwa bakteri penyebab infeksi pada saluran nafas dapat ditumpas dengan ekstrak dari daun pegagan. Sementara itu, Feeling Herbert dalam risetnya menyimpulkan bahwa asiatikosida yang merupakan senyawa aktif dalam daun pegagan mampu menumpas Mycobacterium tuberculosis dan Bacillus leprae. *
 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar