BEIJING-Perang dagang China-Amerika Serikat makin memanas. Di tengah itu, Maskapai China memproyeksikan untuk membeli 7.690 pesawat baru. Nilainya sangat fantastis, yaitu USD 1,2 triliun (Rp 17.792 triliun), buatan Boeing.

Pembelian pesawat itu diasumsikan sebagai langkah Beijing untuk menurunkan ketegangan akibat perang dagang. Sebab pekan kemarin, Trump mengancam untuk segera memberlakukan pajak 25% terhadap produk-produk China.

“Dalam pembelian ini terjadi peningkatan 6,2% dibandingkan proyeksi sebelumnya, 7.240 pesawat sampai 2036,” kata Vice President of Marketing Boeing Commercial Airplanes Randy Tinseth yang dilansir Reuters, Selasa (11/9/2018).

Analis menilai, pembelian ini tidak semata komersial, tetapi lebih bersifat politis. Sebab perang dagang AS-China yang berlarut-larut telah merugikan kedua pihak. Selain melelahkan juga menggoncangkan ekonomi global.
 

Boeing bersaing dengan Airbus asal Eropa di China. Keduanya meningkatkan pangsa pasarnya di China, negara dengan pasar penerbangan yang tumbuh paling cepat di dunia.

Memang kedua perusahaan ini lepas dari perang dagang karena tidak masuk dalam daftar bea masuk yang dikeluarkan China. Namun dengan menaikkan pembelian terhadap produk AS, diharapkan akan mengurangi kegeraman Trump.

“Ini mirip pembelian pesawat Mirage yang dilakukan Jepang tahun 80-an untuk menyeimbangkan pendapatan ekspor dan impornya. Kala itu banyak yang beranggapan Jepang sedang memperkuat pertahanannya, padahal tidak,” kata analis Gah Lam. ass/jss