Regulasi

Program B-20 Indonesia Stabilkan Harga CPO Dunia

KUALA LUMPUR-Sampai akhir tahun 2018 harga Crude Palm Oil (CPO) diprediksi belum menggembirakan. Ramalan yang menyebut harga minyak sawit mentah bisa di angka 2.400 ringgit hingga 2.500 ringgit per ton dianggap tidak masuk akal berdasar berbagai fakta.

Itu kesimpulan dari seminar POINTERS kedua di tahun 2018 ini yang diadakan pada 6-12 Agustus 2018. Dalam seminar yang menghadirkan para pakar itu melahirkan konklusi, bahwa tahun 2018 belum cerah untuk minyak sawit.

Harga minyak sawit rata-rata diprediksi sedikit menurun sebesar RM 20 untuk tetap di RM 2. 350. Ini merupakan patokan harga selama tiga bulan yang diperdagangkan di Bursa Malaysia Derivative Exchange.

Ada beberapa faktor yang menjaga harga CPO (kendati bearish/turun) tetapi tetap stabil. Itu selain meningkatnya permintaan minyak nabati di pasar energi global, juga program B-20 yang dijalankan Indonesia.

Indonesia telah meningkatkan penggunaan minyak sawit untuk biodiesel. Dari pencampuran wajib B5 untuk kereta api dan B15 untuk industri pertambangan, mulai bulan September (bulan depan) akan direalisasi B-20.

Asumsi Pemerintah Indonesia, prrogram itu akan meningkatkan penggunaan biodiesel dari 2,54 juta kiloliter pada tahun 2017 menjadi 2,89 juta juta kiloliter di sektor transportasi dan pembangkit listrik pada tahun 2018.

Dan penghapusan tarif impor UE-28 pada biodiesel Indonesia pada bulan Maret 2018 juga menghasilkan tambahan produksi biodiesel Indonesia. pointers/jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar