PEKANBARU - Selain bebas dari lemak trans, minyak sawit juga memiliki peran penting dalam menutrisi makanan.
Peran Minyak Kelapa Sawit dalam Nutrisi Makanan (1) : Bebas Lemak Trans
Ragam fraksi minyak sawit memenuhi berbagai kebutuhan gizi.
Berkat kemajuan modern, saat ini ada banyak fraksi minyak sawit lain yang 20 tahun lalu tidak tersedia secara melimpah (karena dulu biayanya terlalu mahal untuk berproduksi dalam jumlah besar). Fraksi ini sekarang banyak tersedia untuk penggunaan khusus atau memenuhi kebutuhan gizi tertentu.
Sebagai contoh, ketersediaan fraksi olein (cair), yang dikenal sebagai salah satu fraksi medium sawit, telah memungkinkan pengembangan pengganti lemak susu. Hal ini memungkinkan formulasi produk tanpa komponen lemak susu karena tidak toleran pada alergen, untuk mengompensasi rendahnya ketersediaan lemak susu, atau sekadar menurunkan biaya produk.
Meningkatnya permintaan cokelat di seluruh dunia, misalnya, telah memperlebar kesenjangan antara permintaan dan pasokan biji kakao. Berkat adanya fraksi pengganti mentega cokelat khusus dari minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit, lapisan, isi, dan krim cokelat sekarang dapat dibuat dengan minyak kelapa sawit sebagai pengganti cokelat.
Seperti disebutkan di atas tadi, fraksi inti sawit sangat jenuh dalam asam lemak rantai medium dan pendek, sehingga membuat fraksi olein cocok digunakan dalam formula nutrisi untuk bayi dan makanan energi bagi atlet.
Asam lemak spesifik ini tidak menumpuk dan tersimpan dalam peredaran darah seperti halnya lemak jenuh rantai panjang yang lain. Minyak yang berharga berperan penting dalam produksi makanan sehat.
Selain bebas lemak trans dan memenuhi kebutuhan gizi khusus, minyak sawit memiliki banyak manfaat kesehatan lain. Salah satunya, minyak ini adalah sumber yang kaya beta-karoten, dan merupakan prekursor Vitamin A serta tokotrienol.
Di samping itu, minyak sawit mengandung tokoferol dan tokotrienol, yang merupakan komponen antioksidan Vitamin E. Antioksidan alami ini bertindak sebagai pemungut radikal bebas oksigen yang bersifat merusak. Perkembangan terbaru menunjukkan sifat biologis mereka dalam memberi perlindungan terhadap kanker, penyakit jantung, degenerasi sistem saraf, stres oksidatif, dan pengaturan sistem kekebalan tubuh. **Se