Industri

Potensi Sawit Indonesia Mencukupi Sampai B100

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) optimistis potensi produksi kelapa sawit nasional mencukupi untuk pengembangan bahan bakar nabati (BBN) dengan kandungan minyak sawit 20% (B20). Bahkan, apabila penerapan biodiesel 100% (B100) dilaksanakan, potensi sawit Indonesia masih sangat memadai.

Berdasarkan data yang diolah Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) 2017 mencapai 38,17 juta ton dan minyak kernel (palm kernel oil/PKO) 3,05 juta ton, sehingga total keseluruhan produksi minyak sawit Indonesia adalah 41,98 juta ton.

Produksi tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 18% dibandingkan 2016 yang hanya 35,57 juta ton, yakni CPO 32,52 juta ton dan PKO 3,05 juta ton. Sementara itu, stok minyak sawit Indonesia akhir 2017 adalah 4,02 juta ton.

Sekjen Kementan Syukur Iwantoro mengatakan, tidak hanya B20, rencana penerapan biodiesel 100% oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartato pun juga optimistis dapat dicapai dengan produktivitas kelapa sawit nasional. "Kalau dari potensi sawit yang kita miliki, optimis ya," kata Syukur di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan, saat ini Kementan melalui Ditjen Perkebunan secara intensif terus melakukan peremajaan (replanting) perkebunan kelapa sawit milik petani. Ada pun target replanting pemerintah naik signifikan dari 20 ribu hektare (ha) pada 2017 menjadi 185 ribu pada 2018. Dari target itu, diharapkan sekitar 10-20 ribu ha lahan diremajakan setiap bulannya.

"Dari sisi produksi sawit, sawit rakyat bersama dengan BPDP Sawit sudah secara intensif melakukan replating. Sudah cukup progresif,"kata Syukur seperti dilansir Antara.

Dirjen Perkebunan Kementan Bambang mengatakan replanting dilakukan dilakukan karena mayoritas lahan perkebunan sawit rakyat sudah tidak lagi produktif dan berusia lebih dari 25 tahun. Selain itu, benih yang digunakan juga bukan merupakan bibit bersertifikat, melainkan bibit asalan.

Kondisi ini menyebabkan tanaman tersebut tidak lagi produktif. Dari data Ditjen Perkebunan, selama 2017 program replanting telah dilaksanakan di dua provinsi, yakni di Sumatera Selatan pada lahan seluas 4.446 ha dan di Sumatera Utara seluas 9.109 ha.

Untuk tahun ini, peremajaan akan dilakukan di 20 provinsi, dimulai dari Riau. Produktivitas tanaman sawit milik rakyat memang masih relatif kecil, yakni hanya sekitar 2-3 ton per hektare karena salah satunya penggunaan benih dan bibit yang ala kadarnya sehingga produksi kelapa sawit belum maksimal.

Sementara itu, jika petani menggunakan bibit dan benih yang tepat, produktivitas bisa meningkat sebesar 4,8 hingga 7,2 ton per ha. Sebelumnya, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) juga menyatakan bahwa Indonesia belum membutuhkan tambahan pabrik biodiesel untuk memenuhi target percepatan program B20 (biodiesel 20%) maupun pelaksanaan B30.

Alasannya, dari total kapasitas pabrik biodiesel nasional sebesar 12 juta kiloliter (kl) hingga saat ini utilisasinya baru sekitar 25% atau 3 juta kl. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto juga mengatakan, kapasitas produksi CPO nasional pada 2017 mencapai 38 juta ton dengan 7,21 juta ton di antaranya untuk pasar ekspor dan 8,86 juta untuk kebutuhan pangan domestik. “Artinya, CPO ini bisa digunakan untuk energi tanpa memberikan tekanan kepada sektor pangan,” kata Airlangga. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar