Industri

5 Penyebab Produktivitas Sawit Menurun

Sebagai petani kelapa sawit tentunya mengharapkan tanaman-tanaman peliharaan mampu menghasilkan jumlah produk TBS (Tandan Buah Segar) yang banyak. Prinsip utama adalah meningkatkan jumlah produksi TBS sebanyak-banyaknya. Semakin banyak jumlah TBS yang didapatkan, maka semakin besar pula keuntungan yang bakal diperoleh. Hasil panen TBS yang sedikit merupakan mimpi buruk bagi para petani.

Kunci utama keberhasilan dalam bercocok tanam tumbuhan kelapa sawit terletak pada proses perawatannya. Apabila menginginkan hasil produksi yang banyak, mutlak harus merawat tanaman kelapa sawit tersebut sebaik mungkin. Tahap perawatan ini memberikan andil yang sangat besar bagi tanaman, kesehatan, serta tingkat produktivitasnya. Pohon kelapa sawit harus mendapatkan perawatan yang benar.

Jika Anda kurang cermat dalam merawat tanaman kelapa sawit, bukan tidak mungkin tingkat produktivitasnya akan menurun secara drastis. Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya kemampuan pohon kelapa sawit dalam menghasilkan TBS, antara lain :

Tidak Menggunakan Bibit yang Berkualitas

Bibit kelapa sawit yang berkualitas tinggi diproduksi oleh PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit). Sayangnya kemampuan PPKS dalam memproduksi benih kelapa sawit sangat terbatas. Dibutuhkan waktu yang cukup lama bagi kita untuk memesan benih sawit yang resmi dari sini. Pada akhirnya, petani yang tidak sabar pun memilih alternatif dengan membeli benih yang katanya bagus. Di sini para petani bermain untung-untungan karena tidak mengetahui kualitas pasti dari benih tersebut.

Penanaman dalam Jarak yang Salah

Teknologi pertanian khususnya dalam dunia kelapa sawit kini sudah sangat modern. Banyak sekali varietas kelapa sawit unggul yang sekarang telah berhasil ditemukan. Bahkan ada pula varietas yang memungkinkan kita bisa menanamnya dengan jarak yang lebih rapat. Rata-rata populasi kelapa sawit i tingkat perusahaan sekitar 128-136 pokok/ha. Namun bila Anda menggunakan benih sawit biasa dan menanamnya pada jarak tanam seperti itu, maka berisiko produktivitas akan menurun.

Pemupukan yang Dilakukan Sembarangan

Para petani swadaya masih banyak yang melakukan pemupukan kelapa sawit secara sembarangan. Padahal pemupukan yang diberikan secara tidak tepat, baik jenis, dosis, dan waktunya justru akan berdampak buruk terhadap tanaman kelapa sawit. Bukan tidak mungkin kesehatan tanaman tersebut yang akan menjadi korbannya. Hal ini lantas mengakibatkan berkurangnya kemampuan pohon dalam memproduksi buah kelapa sawit.

Tanaman Tidak Dirawat Semestinya

Selain karena faktor malas, keterbatasan jumlah tenaga juga dapat mengakibatkan tidak terawatnya tanaman-tanaman kelapa sawit di perkebunan. Padahal seperti yang sudah kami sebutkan di atas bahwa perawatan ini memberikan andil yang sangat besar demi menjaga kondisi kesehatan tanaman dan produktivitasnya. Perawatan tanaman seperti penyiangan gulma, pemberantasan hama dan penyakit, serta melakukan prunning harus dilaksanakan dengan baik.

Kesehatan Tanaman Memburuk

Salah satu dampak serangan hama atau penyakit pada kelapa sawit adalah menurunnya produktivitas tanaman tersebut dalam menghasilkan TBS. Hal tersebut memang menjadi sebuah kewajaran. Ibarat manusia yang sedang sakit pasti tidak bisa beraktivitas dengan normal. Begitu pula dengan tanaman. Kemampuannya dalam menyerap unsur hara, melakukan proses fotosintesis, dan menghasilkan buah akan menurun ketika sedang sakit. Anda harus segera memberikan pengobatan secara tepat dan menyeluruh. Klpswt/Se


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar