Sering terlupakan, Yuk Kenali Pentingya Fungsi Paru pada Tubuh Kita

Sering terlupakan, Yuk Kenali Pentingya Fungsi Paru pada Tubuh Kita

PEKANBARU - Setiap tanggal 25 September, seluruh dunia merayakan Hari Paru Sedunia, alias World Lung Day. Tahun ini, Hari Paru Sedunia 2024 mengambil tema “Clean Air and Healthy Lungs for All”—udara bersih dan paru yang sehat untuk semua.

Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran di masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan paru, mengingat bernapas adalah aktifitas yang kita lakukan setiap detik, menit dan sepanjang hayat.

Macam-macam penyakit paru
Paru adalah salah satu organ penting dalam tubuh manusia dan menjadi organ utama dalam sistem pernapasan. Paru akan menangkap oksigen dan membuang karbondioksida agar organ lainnya bisa bekerja dengan benar.

Meski demikian, beberapa faktor dari luar, Kebanyakan penyakit yang berhubungan dengan sistem pernapasan sebenarnya sangat mungkin dicegah.

Faktor dari luar, seperti masalah polusi udara, lingkungan, genetik, dan penyakit menular tertentu bisa menyebabkan masalah pernapasan yang memengaruhi paru.
Beberapa jenis penyakit paru yang umum terjadi, antara lain:

1. Asma
Asma adalah salah satu penyakit paru yang cukup umum terjadi. Asma terjadi saat saluran napas yang harusnya membawa udara keluar dan masuk jadi meradang dan membengkak yang mengakibatkan diameternya yang menyempit. 
Akibatnya, udara jadi sulit keluar dan masuk. Sebagai kompensasi, tubuh akan berusaha mengambil napas lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh. Hal itu membuat terjadinya keluhan sesak napas.
Asma tidak selalu bisa dicegah karena penyebabnya tidak diketahui secara pasti. Namun, alergen tertentu, seperti debu, bisa menyebabkan seseorang kena serangan asma. Menjauhi pajanannya bisa membantu mencegah serangan asma.

2. Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada saluran napas (bronkus). Peradangan ini membuat saluran napas teritasi.
Ada dua jenis bronkitis, yakni akut dan kronis. Bronkitis akut seringnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Sementara, bronkitis kronis sering kali disebabkan oleh kebiasaan merokok dan polusi.

Bronkitis kronis merupakan salah satu gejala klinis penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) yang ditandai dengan batuk yang berlangsung lebih dari 3 bulan dan berlangsung selama minimal 2 tahun berturut-turut.

3. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi yang terjadi pada paru. Infeksi ini dapat terjadi pada salah satu maupun kedua paru.
Paru yang terinfeksi menyebabkan kantung udara di dalam paru (alveolus) terisi dengan sputum/ dahak. Akibatnya oksigen sulit untuk masuk dan membuat penderita mengalami masalah pernapasan.

4. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah sebuah kelompok penyakit pernapasan yang menyebabkan sesak napas dan akan memburuk seiring berjalannya waktu. Kebiasaan merokok adalah penyebab utama Anda mengalami PPOK.

Terdapat dua jenis PPOK, yakni bronkitis kronis seperti yang sudah ditulis di diagnosis bronkitis dan emfisema. Emfisema ditandai dengan sulitnya mengeluarkan napas karena kerusakan dinding kantong udara.

5. Kanker paru
Kanker paru adalah pertumbuhan sel kanker yang bermula di paru, tepatnya pada saluran udara di paru. Di Indonesia sendiri, menurut data Globocan 2020, kanker paru menempati urutan ketiga terbanyak, setelah kanker payudara dan kanker serviks.

Meski belum diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan pertumbuhan abnormal sel kanker di paru, kebiasaan merokok jadi salah satu faktor yang meningkatkan risikonya berkali-kali lipat.

6. Emboli paru
Emboli paru adalah salah satu penyakit paru yang terjadi ketika arteri di paru mengalami penyumbatan. Penyumbatan ini biasanya berawal dari gumpalan darah dari bagian tubuh mana pun (paling sering di kaki), yang kemudian terlepas dan berjalan menuju paru dan menyumbat arteri pulmonalis.

7. Tuberkulosis
Salah satu penyakit pernapasan yang juga tinggi di Indonesia adalah TB atau tuberkulosis. Tuberkulosis diakibatkan penularan bakteri Mycobacterium tuberculosis dari seseorang penderita TB paru aktif yang tidak menjalankan etika batuk dengan baik, sehingga percikan dahak atau bersinnya yang mengandung bakteri tersebut terhirup oleh orang lain disekitarnya. Gejala penyakit TB paru biasanya adalah batuk lebih dari 2 minggu, sesak napas, nyeri dada, batuk darah, kehilangan nafsu makan yang disertai berat badan menurun serta rasa letih/fatique. Saat ini Indonesia merupakan negara dengan kasus TB nomor 2 terbesar di Dunia. Tahun 2023 kasus baru Tuberkulosis di Indonesia mencapai 1 juta lebih.

Cara menjaga kesehatan paru
Umumnya, seseorang baru akan merasakan parunya bermasalah ketika sudah muncul berbagai gejala terkait masalah pernapasan. Padahal sebenarnya, kebanyakan penyakit paru sangat bisa dicegah dan diobati sedini mungkin.
Untuk mencegah penyakit paru dan pernapasan, menjaga kesehatan paru adalah cara yang wajib dilakukan.

Berikut ini adalah beberapa cara untuk menjaga kesehatan paru:
? Hindari asap rokok atau berhenti merokok
? Berolahraga rutin
? Makan makanan bergizi
? Mencukupi kebutuhan cairan
? Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin
? Melakukan vaksinasi, khususnya untuk penyakit yang berhubungan dengan pernapasan yang menular.
? Gunakan masker untuk mencegah polusi udara
? Meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan
? Berlatih teknik pernapasan dalam
? Melakukan skrining kanker paru secara rutin

Kapan harus ke dokter?
Gejala penyakit pernapasan mungkin terkesan ringan, salah satunya batuk. Akan tetapi, batuk berkepanjangan bisa menandakan kondisi paru yang bermasalah dan butuh penanganan sebelum menimbulkan komplikasi yang membahayakan nyawa.

Berikut ini adalah beberapa tanda penyakit paru yang sebaiknya segera diperiksakan ke dokter:
? Batuk
? Gejala seperti flu 
? Dada terasa berat
? Sesak napas
? Batuk berdarah
? Mengi atau napas berbunyi
? Nyeri dada

Konsultasikan masalah kesehatan paru dengan layanan BPJS Kesehatan di Poliklinik Paru Eka Hospital Pekanbaru. Poliklinik Paru Eka Hospital Pekanbaru juga melayani pemeriksaan Spirometri (Pemeriksaan fungsi paru), vaksinasi dan medical check up kesehatan paru.

"Menjaga kesehatan paru tetap sehat sangat penting untuk menjaga kualitas hidup Anda. Itu sebabnya, bila mengalami gejala di atas, segera periksakan diri Anda ke dokter spesialis paru terbaik di Eka Hospital," ujar dr. Indra Yovi, Sp.P-Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan Eka Hospital Pekanbaru.

Dengan adanya layanan BPJS Kesehatan di Eka Hospital Pekanbaru, Anda bisa mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik untuk membantu mengatasi masalah pernapasan yang Anda alami.

Untuk bisa menikmati layanan BPJS Kesehatan, Anda dapat meminta Eka Hospital Pekanbaru sebagai rumah sakit rujukan saat Anda berada di Faskes Tingkat 1 (sesuai dengan diagnosis yang telah ditetapkan oleh peraturan BPJS).

"Dengan demikian, Anda bisa berfokus untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik dengan dokter spesialis paru yang berkompeten serta ahli di bidangnya, tanpa perlu terlalu mengkhawatirkan perihal biaya," pungkasnya.(lin)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index