Industri

Harga Sawit Bertahan Tinggi, Produksi Belum Naik

JAKARTA - Harga rata-rataminyak sawit pada bulan Februari 2021 adalah US$ 1.085/ton CIF Rotterdam, lebih tinggi US$ 60 dari harga bulan Januariyang merupakan harga tertinggi dalam 6 tahun terakhir. Harga yang tinggi disebabkanoleh produksi minyak nabati yang rendah ditambah dengan produksi biodiesel yang meningkat  karena  komitmen  pemerintah antara  lain  Indonesia,  USA,  Brazil dan  Jerman untuk  terus mengimplementasikan  program penggunaan biodiesel.

Mukti Sardjono, Direktur Eksekutif GAPKI kepada wartawan dalam rilisnya, Jumat (16/04/21), Oil  World  memperkirakan produksi  biodiesel dunia tahun 2021 akan mencapai 47,5 juta ton; 2,2 juta ton lebih tinggi dari tahun 2020 dan 1,5 juta ton lebih tinggi dari 2019.  Dampak harga  yang  tinggi adalah negara pengimpor banyak menahan pembeliannya yang menyebabkan ekspor menurun.

"Ekspor minyak sawit Indonesia pada bulan Februari 2021 diperkirakan sekitar 1.994 ribu ton, 867 ribu ton (-30%) lebih rendah dari bulan lalu. Demikian juga nilai ekspor minyak sawit diperkirakan sekitar US$ 2 juta, US$ 600 juta (-23%) lebih rendah dari bulan lalu." jelasnya.

Katanya lagi, Produksi minyak sawit bulan Februari 2021 juga mengalami penurunan sekitar 10% dari bulan Januari yang  merupakan  faktor musiman  (seasonality), sedangkan apabila dibandingkan  dengan tahun 2020, produksi Februari 2021 lebih rendah 6% dari Februari 2020. Berbeda dengan ekspor, konsumsi dalam negeri bulan Februari 2021 lebih tinggi 5,5% dari bulan Januari menjadi 1.600 ribu ton.

"Untuk pangan naik 4,2 % menjadi 795 ribu ton, biodiesel naik 9,6 % menjadi 631 ribu ton  sedangkan oleokimia turun2,2%  menjadi 174  ribu ton. Kenaikan konsumsi dalam negeri disebabkan adanya pelonggaran PSBB." tegasnya. (lin)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar