Mukti Sardjono, Direktur Eksekutif GAPKI kepada wartawan dalam rilisnya, Jumat (16/04/21), Oil World memperkirakan produksi biodiesel dunia tahun 2021 akan mencapai 47,5 juta ton; 2,2 juta ton lebih tinggi dari tahun 2020 dan 1,5 juta ton lebih tinggi dari 2019. Dampak harga yang tinggi adalah negara pengimpor banyak menahan pembeliannya yang menyebabkan ekspor menurun.
"Ekspor minyak sawit Indonesia pada bulan Februari 2021 diperkirakan sekitar 1.994 ribu ton, 867 ribu ton (-30%) lebih rendah dari bulan lalu. Demikian juga nilai ekspor minyak sawit diperkirakan sekitar US$ 2 juta, US$ 600 juta (-23%) lebih rendah dari bulan lalu." jelasnya.
Katanya lagi, Produksi minyak sawit bulan Februari 2021 juga mengalami penurunan sekitar 10% dari bulan Januari yang merupakan faktor musiman (seasonality), sedangkan apabila dibandingkan dengan tahun 2020, produksi Februari 2021 lebih rendah 6% dari Februari 2020. Berbeda dengan ekspor, konsumsi dalam negeri bulan Februari 2021 lebih tinggi 5,5% dari bulan Januari menjadi 1.600 ribu ton.
"Untuk pangan naik 4,2 % menjadi 795 ribu ton, biodiesel naik 9,6 % menjadi 631 ribu ton sedangkan oleokimia turun2,2% menjadi 174 ribu ton. Kenaikan konsumsi dalam negeri disebabkan adanya pelonggaran PSBB." tegasnya. (lin)