Lingkungan

BMKG Gelar Rakornas Bahas Antisipasi Bencana

PEKANBARU - Dalam rangka mengantisipasi bencana hidrometeorologi, gempa bumi dan tsunami yang mungkin saja terjadi di Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mengadakan rapat koordinasi nasional (Rakornas) secara virtual, Rabu (7/10).

Rakornas juga dihadiri melalui zoom meeting oleh Kementerian Koordinasi Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Gubernur se Indonesia.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam sambutannya mengatakan tujuan diadakannya rakornas ini adalah untuk melakukan persiapan-persiapan sebelum bencana agar jangan sampai Indonesia mengalami korban jiwa.

"Kita tidak mungkin mencegah terjadinya bencana, tapi sebelum terjadinya bencana ini kita harus melakukan persiapan," ujarnya.

Untuk itu, ia meminta kepada seluruh pemimpin daerah di seluruh Indonesia supaya mempersiapkan segala bentuk sesuatu agar saat bencana datang Indonesia sudah bersiap, sehingga ia berharap dengan persiapan itu bisa menghindari korban jiwa nantinya.

"Kita harus bersiap bersama, tidak mungkin hanya satu lembaga saja yang mempersiapkan," tuturnya.

Seperti diketahui, Indonesia sangat rawan dengan bencana gempa bumi dan tsunami, dimana hal tersebut disebabkan oleh kondisi geologi dan tektonik. 

Disebutkan Dwikorita, tren kejadian gempa bumi di tanah air sejak tahun 2008-2016 terjadi sebanyak 5.000 hingga 6.000 kali pertahunnya. Dan tren tersebut hingga kini masih mengalami peningkatan.

"Di tahun 2019 terjadi sebanyak 11.588 kali gempa bumi," sebutnya.

Tentu, dengan jumlah gempa bumi yang meningkat juga akan memicu potensi tsunami yang juga meningkat. Untuk itu, Dwikorita meminta kepada seluruh elemen untuk saling bersinergi dan berkoordinasi agar bisa mempersiapkan diri menghadapi bencana yang mungkin terjadi.

"Apalagi, di akhir tahun 2020 Indonesia akan menghadapi musim hujan dengan intensitas lebat," tutupnya. *


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar