Industri

Apkasindo Sambangi Disbun Riau, Pertanyakan Dana BOTL Sawit

Sebelas ketua DPD Apkasindo se-Riau sambangi Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulfadli.

PEKANBARU - Sebanyak 11 pimpinan DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) se-Provinsi Riau mengunjungi Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Senin (7/9). Kunjungan ini dimaksud sebagai silaturahim antara Apkasindo dengan Kepala Dinas Perkebunan Riau, Zulfadli, yang baru menjabat selama 3 bulan. 

Selian silaturahim, ada sejumlah hal yang disampaikan oleh Apkasindo, yang mewakili petani sawit swadaya di Riau. Di antaranya adalah mempertanyakan dana potongan BOTL (Biaya Operasional Tidak Langsung) yang tertera dalam penetapan harga sawit setiap pekannya. 

Ketua DPD Apkasindo Dumai, Zulfan Ismaini, kepada SawitPlus.co, mengungkapkan, berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) nomor 1 tahun 2018, disebutkan bahwa potongan BOTL itu memang ada pada penetapan harga sawit. 

"Pada pasal 17 itu dijelaskan bahwa BOTL itu adalah hak petani. Biaya itu dipotong oleh perusahaan dan harus dikembalikan oleh perusahaan kepada petani dalam bentuk pembinaan. Dan perusahaan juga harus melaporkan hasil pembinaan itu kepada gubernur," ungkapnya. 

Namun, Zulfan mengatakan, selama 2 tahun Permentan itu ada, potongan BOTL yang dilakukan oleh perusahaan di Riau, tidak dikembalikan kepada petani. Sampai saat ini para petani sawit tidak merasakan pembinaan dari perusahaan dengan dana potongan BOTL itu. Hal ini lah yang menjadi pertanyaan dari petani sawit saat ini.

Berdasarkan Permentan itu, disebutkan bahwa potongan BOTL dalam penetapan harga sawit ditetapkan sebesar 2,63%. Diperkirakan, setiap pekan minimal ada Rp1 miliar lebih dana yang yang terkumpul dari potongan BOTL itu, dan merupakan hak petani. "Setiap minggu itu ada Rp1 miliar lebih. Dan sudah berjalan 2 tahun. Kemana dana ini?," ujar Zulfan. 

"Riau merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia, penghasilan devisa sawit terbesar di Indonesia. Bahkan Riau, yakni FOB Dumai menjadi tolak ukur penetapan harga sawit di Indonesia, bahkan harga sawit dunia. Tapi dibalik hal ini, kesejahteraan petani Riau malah masih berada di bawah rata-rata," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulfadli, mengungkapkan, bahwa pihaknya juga tidak mengetahui di mana dana potongan BOTL itu terkumpul. Pihaknya masih terkendala karena tidak ada Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur tentang itu. "Saya belum dalami dananya itu kemana, karena saya baru di sini," ungkapnya. 

Zulfadli mengatakan, saat ini pihaknya juga tengah membahas Pergub yang mengatur tentang penetapan harga sawit tersebut. Dengan pergub tersebut, nantinya baru jelas seperti apa  pengelolaan dana BOTL tersebut.

"Minggu ini saya cek di mana posisinya (berkas pergub, red). Mudah-mudahan dua minggu lagi sudah bisa kita panggil lagi pihak terkait ( terutama Apkasindo) untuk membahas ini," katanya. Namun dia belum bisa memastikan kapan pergub itu akan selesai.*


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar