Industri

Kurangi Lahan Karet dan Teh, Holding PTPN Fokus ke Sawit dan Gula

Ilustrasi perkebunan sawit PTPN. (Int)

JAKARTA - Holding Perkebunan Nusantara yang menjadi induk dari anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN), akan fokus pada produksi dua komoditas, yakni kelapwa sawit dan gula.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Muhammad Abdul Ghani, ini merupakan bentuk komitmen PTPN untuk menjaga kemandirian pangan nasional. Dia mengatakan, untuk memperkuat kedua komoditas ini, pihaknya akan mengurangi lahan perkebunan karet dan teh. 

"Jadi akan kami kurangi (lahan) untuk karet dan teh, tapi akan kami perbanyak untuk gula dan kelapa sawit. Itu bagian dari peran PTPN sebagai BUMN mendukung kemandirian nasional," kata Abdul Ghani, Rabu (5/8). 

Ghani menjelaskan bahwa perseroan akan memperkuat komoditas gula dengan cara memperluas areal tanaman tebu dari sekitar 56 ribu hektare (ha) saat ini menjadi sekitar 80 ribu ha. Perluasan tersebut salah satunya dilakukan dengan mengonversi lahan karet yang dimiliki lahan anak perusahaan serta bersinergi dengan perusahaan BUMN lain seperti Perum Perhutani.

Menurut Ghani, keputusan perseroan untuk mengurangi lahan perkebunan karet dan teh berdasarkan kebutuhan gula nasional yang semakin meningkat. Pemenuhan produksi gula dari dalam negeri melalui perluasan areal tanaman tebu dinilai mampu mengurangi ketergantungan negara terhadap impor gula.

Pada 2019, PTPN mencatat kebutuhan gula nasional mencapai sekitar enam juta ton, terdiri dari tiga juta ton gula konsumsi rumah tangga dan tiga juta ton untuk industri makanan dan minuman. Sementara itu, produksi gula dalam negeri baru mencapai 2,2 juta ton.

Di sisi lain, kontribusi tanaman perkebunan lainnya dalam kemandirian pangan, seperti karet dan teh dapat disubstitusi dengan komoditas lainnya.

"Karet itu banyak bermanfaat untuk diekspor, tetapi kalau kaitannya dengan pemenuhan ketahanan nasional, bisa digantikan dengan tanaman lain. Ke depan, PTPN akan fokus pada dua komoditas utama, yaitu gula dan sawit," kata Ghani.

Ghani menambahkan PTPN Grup menargetkan produksi gula konsumsi tahun ini sebanyak satu juta ton dengan tingkat rendemen sekitar delapan persen. Target ini bersumber dari produksi di berbagai perkebunan PTPN di seluruh Indonesia. (*) 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar