LANGSA - Sebanyak 10.000 ton cangkang sawit di kirim dari Aceh ke Jepang. Pengiriman dilakukan Selasa (4/8) malam tadi, dari Pelabuhan Kuala Langsa (Pekola). Cangkang sawit tersebut dimuat di pelabuhan menggunakan dua kapal tongkang, lalu kemudian dikirimkan ke Jepang menggunakan Kapal Mother Vessel yang telah menunggu di tengah laut. 

"Proses loading 10.000 ton cangkang sawit dari 2 kapal tongkang ke kapal berkapasitas besar itu dilakukan sejak Senin (3/8/2020), di tengah laut dan selesai malam ini. Lalu kapal langsung berangkat ke Jepang," ungkap Direktur PT Pekola, M Zulfri, Selasa kemarin. 

Awalnya, tambah M Zulfri, ekspor perdana cangkang sawit ke negara Jepang dari Pelabuhan Kuala Langsa direncanakan akan dilakukan launching, tapi karena ada suatu hal maka ditiadakan.

"Selain launching tidak mungkin dilakukan saat ini karena sekarang sudah memasuki Hari Tasyrik bagi Muslim setelah Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah, keberadaan Mother Vessel di tengah laut lepas juga sudah melewati dua hari dari jangka waktu yang telah ditetapkan pihak terkait," terangnya. 

Menurut Zulfri, setelah ekspor perdana itu, pada pengiriman tahap kedua nanti, pihaknya merencanakan agar dilakukan launching sebagai pertanda bahwa Pelabuhan Kuala Langsa sudah bisa melakukan aktivitas ekspor impor.

Ekspor cangkang sawit tahap kadua nanti, sambung M Zulfri, jika tidak ada perubahan jadwal antara PT Pelabuhan Kuala Langsa (Pekola) dan PT Sultana Biomas Indonesia selaku pihak pengeskpor dengan buyer (pembeli) dari Jepang, akan dilakukan pada bulan Oktober 2020 mendatang.

Kemudian pada ekspor tahap kedua nanti, juga akan diekspor komiditi lainnya yaitu buah pala, pinang, dan cengkeh yang akan dikirim ke negara India dan negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

"Berarti selain cangkang sawit, saat ini kita sedang mengumpulkan buah pala, pinang, dan cengkeh untuk diekspor ke negara-negara OKI. Atas dukungan semua pihak untuk kelancaran eskpor cangkang sawit ini, kami mengucapkan terima kasih," tutupnya.