Pusat Konservasi Harimau Sumatera akan Dibangun di SM Giam Siak Kecil Riau

Pusat Konservasi Harimau Sumatera akan Dibangun di SM Giam Siak Kecil Riau

PEKANBARU - Sebagai salah satu provinsi yang masih memiliki populasi harimau sumatera, Riau belum memiliki pusat konservasi harimau. Dan pusat konservasi terdekat untuk hariamu sumatera yang ada di Riau hanya di Dharmasraya, Sumatera Barat. 

Namun, dalam waktu dekat, Riau akan segera memiliki pusat konservasi untuk si belang. Pusat konservasi ini akan dibangun di Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil, tepatnya di Desa Tasik Betung, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak.

Rencana pembangunan ini telah ditandatangani oleh Kepala Balai Besar KSDA Riau dan Direktur Eksekutif Yayasan Arsari Djojohadikusumo, di Kantor Arsari Djojohadikusumo, MidPlaza 2 , Jakarta, Rabu (29/7) kemarin. Penandatanganan juga disaksikan Dirjen KSDAE, Ketua Yayasan Arsari Djojohadikusumo dan Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati.

Adapun kerjasama ini dilakukan terutama untuk konservasi  spicies dan habitat Harimau Sumatera khususnya pada habitat ekosistem rawa gambut.

Kepala Balai Besar KSDA Riau, Suharyono, mengungkapkan, latar belakang dari kerjasama ini adalah intensitas konflik Harimau Sumatera dan manusia yang sering terjadi di Provinsi Riau, dan belum adanya tempat rehabilitasi Harimau Sumatera di Provinsi Riau. Selain itu juga tingginya ancaman perburuan dan aktivitas ilegal, perubahan dan degradasi serta fragmentasi habitat yang terjadi. 

"Sebagai akibat dari menyempitnya habitat karena peralihan kawasan menjadi perkebunan, pemukiman dan HTI sehingga area jelajahnya menjadi terbatas dan sebagian besar berada di luar kawasan konservasi," katanya. 

Suharyono menyebutkan, kasus kematian satwa liar terkhusus Harimau Sumatera juga beberapa kali terjadi di Riau, terutama disebabkan karena kegiatan perburuan dengan pemasangan jerat satwa. Disamping kematian, juga menimbulkan adanya luka yang perlu penanganan secara medis.

Upaya untuk melakukan pencegahan agal hal tersebut tidak terjadi lagi, sambungnya, yang saat ini dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan operasi atau patroli sisir jerat secara rutin.     

"Dengan melihat permasalahan yang terjadi selama ini terhadap Harimau Sumatera, maka Pembangunan Pusat Konservasi Harimau Sumatera di Provinsi Riau harus segera direalisasikan. Pembangunan Pusat Konservasi Harimau Sumatera akan dilaksanakan di Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil, Desa Tasik Betung, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak. Dimana areal kerjasama meliputi juga di Suaka Margasatwa Bukit Batu, Desa Temiang, Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis," jelas Suharyono. 

Disampaikannya, keunggulan dari pusat konservasi ini adalah lokasi berada dalam Zona Inti Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu,  memiliki kurang lebih 200 ribu hektar Hutan Primer Rawa Gambut, populasi satwa mangsa yang melimpah, dan dukungan  Pemerintah Daerah. 

Adapun kemanfaatan yang ingin dicapai, kelestarian dan peningkatan populasi Harimau Sumatera, sebagai tempat pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan, peluang usaha ekonomi bagi masyarakat sekitar, dan kegiatan ekowisata/wisata terbatas. (*)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index